Liburan keluarga ini jadi kacau balau gara-gara pihak maskapai enggan membantu proses check in kursi roda anak mereka yang menderita disabilitas. Duh, kasian...
Casey Fredericks hendak pergi liburan bersama dengan keempat anaknya yang semuanya menderita disabilitas. Satu anak perempuan Casey menderita ganguan syaraf dan harus selalu memakai kursi roda. Sementara 2 anak lainnya menderita ADHD dan satu anak menderita Autisme.
Mereka pergi liburan naik maskapai Jetstar. Casey dan suami serta 4 orang anaknya pun tiba di bandara Auckland, Selandia Baru tepat waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Casey membawa 3 orang anaknya melewati pemeriksaan keamanan. Sementara suaminya, ke counter check in untuk melaporkan kursi roda anaknya. Namun, di sinilah masalah muncul.
"Suami saya terjebak di belakang antrean, jadi dia terpaksa menunggu. Saat sudah gilirannya, petugas bilang mereka sudah menutup counter check in," ujar Casey, seperti dikutip dari RNZ, Kamis (20/10/2022).
"Petugas bilang: 'Kalian gagal datang ke sini tepat waktu'. Padahal kami sudah sesuai jadwal. Terus mereka bilang: 'Itu tidak penting. Kami tidak peduli, kalian gagal'. Kemudian petugas itu balik badan, lalu pergi," cerita Casey.
Tentu saja Casey dan suaminya terheran-heran dengan keputusan petugas itu. Padahal saat memesan tiket pesawat, mereka sudah menyebut bahwa anak mereka membawa kursi roda dan membutuhkan bantuan khusus.
"Mereka bilang tidak bisa memasukkan kursi roda ini di penerbangan berikutnya jika suami saya tidak berada di dalamnya dan penerbangan berikutnya tersedia keesokan harinya dan kami harus membayar lebih mahal lagi untuk itu," ucap Casey sedih.
Pihak Jetstar mengaku sudah menghubungi Casey. Mereka mengaku akan membantu masalah yang dialami oleh keluarganya.
"Kami menyadari bahwa situasi ini sangat membuat frustasi dan mengecewakan. Kami sudah menghubungi Casey untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana kami bisa membantu dia dan keluarganya," pungkas pihak Jetstar.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan