Ulah Turis Nakal di Italia: Setelah Telanjang, Ada yang Mencuri Gondola

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ulah Turis Nakal di Italia: Setelah Telanjang, Ada yang Mencuri Gondola

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 25 Okt 2022 23:02 WIB
VENICE, ITALY - NOVEMBER 15:  Two gondola manouvers along an unusually empty Grand Canal around the Rialto area during the third day of strike by the transporters on November 15, 2013 in Venice, Italy.  The strike opposes the newly approved Venice council law that would impose strict controls and limits the traffic on the Grand Canal.  (Photo by Marco Secchi/Getty Images)
Gondola di Venesia, Italia (Foto: Marco Secchi/Getty Images)
Venesia, Italia -

Italia seperti dipenuhi turis nakal. Setelah turis wanita telanjang di tangga katedral Amalfi, perusakan situs UNESCO, sampai terbaru ada yang nyolong gondola di Venesia.

Melansir CNN, Selasa (25/10/2022), dua turis ditangkap karena diduga mencuri gondola di Venesia. Mereka dikabarkan berkebangsaan Prancis.

Gondola yang dicuri dari stasiun Accademia, di samping jembatan terkenal dengan nama yang sama. Mereka berputar-putar di sepanjang Grand Canal sekitar pukul 01.30 dini hari pada hari Kamis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik gondola, Giorgio Bognolo, mengatakan isi perahu yakni penutup, bantal, dekorasi, dan barang-barang lainnya senilai beberapa ratus dolar dibuang ke kanal. Gondola lalu didayung seperti sampan.

Dia mengatakan turis itu ditangkap saat ada tiga penduduk setempat berada di perahu melihat gondola lewat secara zig-zag bolak-balik melintasi kanal. Itu adalah hal yang salah.

ADVERTISEMENT

Selain berpotensi dituntut pidana karena pencurian berat, pasangan ini juga menghadapi kasus perdata untuk ganti rugi ke Bognolo. Pendayung gondola mengatakan bahwa dia dipanggil pada pukul 03.10 dini hari oleh polisi, yang telah mengidentifikasi perahu itu sebagai miliknya.

"Mereka menggunakannya sebagai sampan, tetapi gondola tidak seperti kano karena tidak bisa lurus ke depan," katanya.

"Ini bukan perahu yang mudah untuk bermanuver, ia bergerak ke sana kemari dan berhenti. Anda mendayungnya sambil berdiri dengan forcola (potongan kayu melengkung yang cocok dengan dayung tunggal)," kata dia.

"Tiga pemuda melihat bahwa gondola itu telah dicuri, menghentikan mereka dan memanggil polisi. Mereka menyelamatkan gondola saya, jika tidak, siapa yang tahu di mana gondola itu akan berakhir besok pagi," katanya.

Bognolo mengatakan bahwa dua turis, keduanya laki-laki dan berusia sekitar 30 tahun. Mereka tertawa ketika tiba untuk diidentifikasi gondola yang telah berlabuh di Museum Guggenheim, sekitar 300 meter dari titik awal.

"Mereka tampak bahagia, benar-benar bahagia. Mereka tidak meminta maaf. Mereka dingin, jelek, itulah yang benar-benar menyakiti saya. Mereka tertawa seolah-olah itu semua permainan," katanya.

"Mereka melakukan hal yang sangat buruk. Jika saya melakukan sesuatu seperti itu di Prancis, mereka akan mengunci kuncinya," imbuh dia.

Gondola bukanlah kapal murah yang diproduksi secara massal. Bognolo mengatakan kapalnya yang diukir dengan tangan seharga USD 59.000 (Rp 920 juta). Dia menghabiskan €3.000 (Rp 46 juta) setiap tahun untuk mengecat ulang.

Pengacara Bognolo, Augusto Palese, mengatakan bahwa kliennya menuntut ganti rugi atas barang-barang yang diduga dibuang dari gondola, ditambah goresan dan kerusakan pada kapal, dengan total sekitar USD 9.900-14.750.




(msl/ddn)

Hide Ads