Perayaan Halloween di Korea Selatan, Itaewon memakan korban jiwa 154 orang, ratusan luka-luka dan hilang. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan turut berduka cita.
"Saya ingin atas nama Kemenparekraf dan bangsa Indonesia menyampaikan bela sungkawa sebagai bentuk solidaritas atas insiden perayaan Halloween di Itaewon, dimana 2 WNI turut menjadi korban luka-luka ini adalah menjadi kita patut mengambil pelajaran agar kita bisa mengambil hikmah," ujar Sandiaga.
Tragedi Itaewon dengan kematian massal itu diakibatkan penumpukan kerumunan, berdesak-desakan, ada yang terjatuh, hingga terinjak-injak. Mereka kehabisan nafas dan henti jantung saat menghadiri pesta Halloween.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya petugas medis dan kepolisian yang memberikan bantuan CPR kepada mereka yang pingsan di jalanan. Warga sipil juga dikerahkan saking kurangnya tenaga medis.
Ambil pelajaran
Sandiaga mengatakan insiden di Itaewon harus dijadikan pelajaran karena di waktu yang sama di Indonesia ada konser yang hampir memakan korban karena over capacity. Puluhan penonton pingsan dalam konser Berdendang Bergoyang sehingga pihak kepolisian mencabut izin konser.
"Dan ternyata di waktu yang sama dengan Itaewon, terjadi insiden over capacity dalam konser Berdendang Bergoyang dari kapasitas 10.000 penonton tapi di lapangan dihitung lebih dari 21 ribu," ujarnya.
"Saya sudah menugaskan Ibu Rizki Handayani (Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa) untuk melakukan evaluasi dan sosialisasi kepada pelaku event untuk betul-betul mematuhi carrying capacity, early warning system, ketersediaan jalur evakuasi, dan ketersediaan CPR. Seperti di Itaewon itu tidak dilengkapi perlengkapan P3K dan CPR sehingga timbul jatuh korban," ujar Sandiaga.
Baca juga: Kronologi Tragedi Horor Halloween di Itaewon |
(ddn/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol