Mungkin biasa jika polisi mengeluarkan poster tentang larangan jangan memakai narkoba, hati-hati menyeberang atau jangan sembarangan berinteraksi dengan orang asing. Namun ada poster himbauan tidak biasa yang dikeluarkan polisi Tokyo yaitu memperingatkan anak-anak dan orang tua tentang bahaya remaja menjadi terobsesi dan dieksploitasi oleh idola.
Adapun idola yang dimaksud polisi di sini yaitu seniman-seniman bawah tanah yang statusnya abu-abu, antara status musisi profesional dan amatir. Jadi ada istilahnya menchika yang merupakan versi singkat dari 'men's chika idol' atau 'idola pria bawah tanah'.
Mereka yang belum terkenal atau berada di arus ketenaran idol Jepang membangun interaksi langsung dengan para fans-nya, dan mengadakan konser dengan harga tiket yang murah. Karena lingkupnya masih kecil, sangat besar kemungkinan mereka berinteraksi dengan para fans-nya bahkan menciptakan ikatan yang kuat dengan fans mereka.
Diberitakan SoraNews, Divisi Pengembangan Remaja Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo mengingatkan sikap obsesi para kaula muda untuk mensuport idola mereka yang kemudian jadi masalah baru bagi orang tua. Karena umum bagi idola bawah tanah untuk menawarkan hal-hal seperti kesempatan untuk foto bersama dengan biaya tertentu hingga kencan asalkan fans mereka membayar dengan harga yang tepat.
Contohnya adalah sebuah konser Menchika gratis yang menawarkan foto Polaroid idol seharga 1.000 Yen. Dan para penggemar akan mengambil banyak foto mereka dengan membawa uang 10.000 Yen.
Skenario paling buruknya adalah anak-anak remaja akan melakukan semua hal demi mendapatkan uang supaya bisa bertemu, berfoto hingga berkencan dengan idolnya. Padahal mereka bukanlah artis besar di Jepang.
Baik anak laki-laki maupun perempuan bisa saja melakukan obsesi ini. Namun yang paling rentan adalah anak perempuan yang gampang tergoda dengan enjo kosai (kencan dengan imbalan) atau papakatsu (menemukan sugar daddy) untuk mendapatkan uang, sehingga mereka dapat memberikan apapun kepada idola favorit mereka.
Jadi di sinilah peran orang tua yang diingatkan polisi untuk memberikan gambaran skenario terburuk kepada anak-anak mereka. Karena pikiran paling mainstream yang dialami remaja adalah mereka yakin idolanya akan terbantu sampai ke titik puncak berkat bantuan mereka.
Simak Video "Video: Keinginan Terakhir Ricky Siahaan: Ingin Main ke Taman Roppongi Tokyo"
(sym/sym)