Waspada Tsunami, Tempat Evakuasi di Pangandaran Malah Kayak Rumah Hantu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Waspada Tsunami, Tempat Evakuasi di Pangandaran Malah Kayak Rumah Hantu

Aldi Nur Fadilah - detikTravel
Minggu, 06 Nov 2022 13:09 WIB
Tempat Evakuasi Sementara (TES) tsunami di Pangandaran
Foto: Tempat Evakuasi Sementara di Pangandaran yang terbengkalai (Aldi Nur Fadilah/detikJabar)
Pangandaran -

Ahli ITB, Heri Andreas menyatakan ada potensi tsunami 34 meter di selatan Jabar. Namun, Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Pangandaran kondisinya terbengkalai.

Dari pemodelan yang telah diteliti Heri Andreas, tsunami di pesisir selatan Pantai Jawa bakal mengangkat atau memisahkan wilayah Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan ukuran skala kekuatan gempa, sebesar 8,9-9 magnitudo.

Gempa megathrust itu berpotensi menimbulkan gelombang tsunami hingga setinggi 34 meter. Heri meminta agar penelitian para ahli ini disikapi secara positif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi disikapinya lebih ke positif aja, bukan untuk menakut-nakuti. Apalagi di selatan Jawa Barat sama Banten kan jadi lokasi wisata yang banyak dikunjungi orang. Jadi harus disiapkan jalur evakuasinya mau ke mana, orang-orang kalau lari menyelamatkan diri ke mana. Jadi memang untuk kewaspadaan dari awal," ujarnya.

Di sisi lain, gedung shelter Tempat Evakuasi Sementara (TES) bila terjadi bencana di Kabupaten Pangandaran kondisinya malah memprihatinkan. Bangunan yang dibangun oleh Kementerian PUPR dan BNPB pada tahun 2016 itu kini malah mirip Rumah Hantu.

ADVERTISEMENT
Tempat Evakuasi Sementara (TES) tsunami di PangandaranTempat Evakuasi Sementara (TES) tsunami di Pangandaran terbengkalai Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar

Lokasi Tempat Evakuasi Sementara (TES) itu berada di blok Pasar Wisata, Desa Pangandaran. Gedung itu memiliki tiga lantai dengan ukuran 50 x 60 meter dan bisa menampung hingga sekitar 6.000 orang.

Gedung TES yang dibangun dengan anggaran Rp 23 miliar itu baru diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Pangandaran pada tahun 2019 lalu. Bangunan TES ini sempat nonaktif dan terbengkalai sejak diserahkan ke pihak pemda Pangandaran.

Saat ini gedung TES Pangandaran bak rumah hantu, tak terurus dan kerap kali dijadikan sebagai lokasi parkir bus pariwisata yang mengantar wisatawan liburan ke Pangandaran.

Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran Nana Suryana mengatakan gedung TES di Pangandaran harus tetap dijaga mengingat bahwa bencana tidak akan bisa diprediksi kejadiannya.

"Pangandaran masih butuh banyak TES karena bukan hanya untuk masyarakat setempat, karena Pangandaran itu tempat wisata yang dikunjungi ribuan orang," kata Nana.

Menurut Nana, bencana Tsunami yang pernah menerjang Pangandaran harus menjadi pelajaran agar meningkatkan kewaspadaan di kalangan masyarakat.


----

Artikel ini telah naik di detikJabar dan bisa dibaca selengkapnya di sini.




(wsw/wsw)

Hide Ads