Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Selasa, 08 Nov 2022 16:14 WIB

TRAVEL NEWS

Dadak Merak Reog Seharga Rp 20 Juta, Dibuat dari Bulu Merak Asli

Putu Intan
detikTravel
Jakarta -

Dalam pertunjukan Reog Ponorogo, dadak merak menjadi pusat perhatian karena kecantikannya. Tahukah kamu, dadak merak ini memang terbuat dari bulu merak asli.

Fakta tersebut detikcom dapatkan dari pengrajin Reog Ponorogo bernama Heru Cahyo. Ditemui di kediaman sekaligus bengkel kerjanya, detikcom melihat sendiri dadak merak berukuran 2 meter berhiaskan bulu-bulu indah dari merak biru.

"Ini bulu asli. Bulu burung merak banyak yang jual online dari India dan China. Di sana merak itu tidak dilindungi," kata Heru.

Pengrajin Reog Ponorogo Ginanjar Heru CahyoPengrajin Reog Ponorogo Ginanjar Heru Cahyo. Foto: Putu Intan/detikcom

Bulu-bulu yang dijual ini merupakan bulu merak biru yang sudah rontok lalu dikumpulkan dalam ukuran yang seragam. Kata Heru, sehelai bulu merak itu dihargai Rp 8.000. Sementara itu untuk membuat dadak merak dibutuhkan 1.200 helai bulu merak.

Untuk pengerjaan sendiri, Heru biasanya dapat menyelesaikan 2-3 dadak merak dalam sebulan. Prosesnya dimulai dengan pemasangan kerangka, pemasangan bulu, dan penyempurnaan.

"Pertama kerangkanya dipasang sekitar 1 minggu kurang lebih. Lalu pemasangan bulu 4-5 hari sekitar itu sudah selesai. Terakhir finishing bisa dipasang krakap, sudah jadi," ujarnya.

Dadak merakDadak merak. Foto: Putu Intan/detikcom

Namun bila sedang banyak pesanan, ia bisa memaksimalkan kecepatan kerja hingga menghasilkan 10 dadak merak. Pelanggannya juga beragam, mulai dari lokal Ponorogo, luar kota seperti Jakarta, Sumatera, dan Kalimantan, bahkan sampai ke luar negeri.

"Paling jauh dari Korea dan Filipina," ucapnya.

Untuk harga, Heru membanderol dadak merak hingga Rp 20 juta. Harga ini naik dari semula sekitar Rp 15 juta karena harga bulu burung merak juga naik.

Dadak merak ini selalu dipasangkan dengan singo barong, yaitu kepala harimau. Heru juga membuat singo barong di bengkelnya.

Pengrajin Reog Ponorogo Ginanjar Heru CahyoPengrajin Reog Ponorogo Ginanjar Heru Cahyo. Foto: Putu Intan/detikcom

Untuk singo barong ini, Heru membuat kerangka dari kayu dadap, bagian belakangnya dipasangi rotan dan pelepah kelapa. Setelah itu dilapisi kulit kambing. Kulit itu terlebih dahulu diberi zat kimia, lalu dicuci, baru dipasang dan dilukis menyerupai harimau.

Agar semakin mirip harimau, dipasangi juga mata harimau yang terbuat dari kaca. Kemudian dipasangi rambut lebat yang terbuat dari rambut sapi.

Jika sudah siap, pemain Reog Ponorogo yang disebut pembarong akan mengangkat singo barong beserta dadak merak itu menggunakan gigi. Mereka mampu melakukannya kendati berat dadak merak ini bisa mencapai 40 kilogram atau lebih.

(pin/ddn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA
detik Pagi
×
Live Chat Klik Di Sini
Live Chat Klik Di Sini Selengkapnya