Liburan ke Paris jadi impian banyak orang, termasuk keluarga yang satu ini. Seperti yang sudah-sudah, turis ini kena tipu taksi dengan tagihan membludak.
Turis itu adalah Fergus Shepherd dan keluarga. Dia bersama istri dan anak-anaknya berkunjung ke Paris karena liburan sekolah.
Saat itu, mereka berencana untuk pergi ke dua tempat ikonik di Paris, Musee d'Orsay dan Pusak Pompidou. Punya jarak yang tak begitu jauh, Shepherd pun pede memesan taksi untuk perjalanan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taksi yang dipesan dipastikan berlisensi. Begitu sampai di tujuan, argo yang tertera Euro 15 atau sekitar Rp 200 ribuan.
"Sopir membiarkan kami keluar di tikungan karena ada perbaikan jalan dan saya membayar dengan kartu yang menggunakan chip dan pin," ucapnya dikutip dari The Local.
Saat hendak menekan tombol pembayaran, Shepherd tak lagi melihat total harga taksi. Di sanalah 'permainan' dimulai.
"Begitu saya sampai di rumah, saya melihat tagihan Euro 890 (sekitar Rp 13 juta) dan saya menelpon Mastercard. Mereka mengatakan mungkin itu taksi," jelasnya.
Di Prancis, layanan pembayaran kartu untuk usaha kecil di seluruh dunia digandeng oleh SumUp. SumUp mengatakan mereka akan menyelidiki hal ini, polisi Paris pun ikut bekerja sama.
"Ini jumlah uang yang sangat besar, bukan jumlah yang bisa saya hilangkan dan itu benar-benar merusak perjalanan yang menyenangkan," katanya.
Turis di Paris memang kerap jadi sasaran pengemudi yang tidak memiliki lisensi. Cara membedakannya mudah, hanya pengemudi ilegal yang mendekati penumpang dan umumnya mereka ada di bandara atau stasiun kereta api.
Traveler yang mau liburan ke Prancis, harus hati-hati dengan hal ini, ya!
(bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol