Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Senin, 14 Nov 2022 14:04 WIB

TRAVEL NEWS

Wisata Religi, Masjid Sheikh Zayed Bakal Jadi Masjid Percontohan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan di Solo, Senin (14/11/2022).
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Foto: YouTube Sekretariat Presiden

FOKUS BERITA

Muslim Traveler
Solo -

Masjid Sheikh Zayed Solo telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengatakan, Masjid Sheikh Zayed Solo diproyeksikan menjadi contoh tata kelola masjid yang profesional bagi masjid-masjid lain di seluruh Indonesia.

"Hadirnya Masjid Raya Syeikh Zayed Solo diharapkan menjadi prototipe masjid yang dikelola secara profesional, baik idarah (manajemen), imarah (memakmurkan), dan riayah-nya (pemeliharaan)," kata Kamaruddin di Masjid Sheikh Zayed Solo, seperti dikutip dari situs Kementerian Agama, Senin (14/11/2022).

Menurutnya, masjid merupakan ruang kontestasi dan diseminasi informasi yang paling dipercaya publik. Merujuk pada fungsi masjid dalam sejarah, Nabi Muhammad SAW melakukan ibadah dan pendidikan agama, konsultasi dan komunikasi masalah ekonomi dan kewirausahaan di masjid.

"Selain itu, Masjid Sheikh Zayed Solo juga menjadi kebanggaan dan daya tarik wisata religi, sekaligus menjadi penanda adanya persahabatan dan kerja sama antarbangsa dalam penguatan peradaban Islam yang ramah untuk semua," katanya.

Selain menjadi contoh tata kelola profesional, lanjut Kamaruddin, Masjid Sheikh Zayed Solo juga diharapkan menjadi pionir penguatan moderasi beragama. Menurutnya, upaya yang tengah dilakukan bukan hanya karena moderasi beragama telah menjadi program prioritas Kemenag. Tetapi, karena penguatan moderasi beragama diperlukan.

"Ada kondisi-kondisi aktual kehidupan keagamaan dan kebangsaan yang membutuhkan adanya suatu formula untuk menghadapinya. Tidak melulu bermakna reaktif atau defensif, melainkan 'jurus cerdas' untuk menjaga NKRI dan kerukunan hidup beragama," jelasnya.

Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini menegaskan, kerukunan hidup beragama menjadi buah dari penguatan moderasi beragama. Dengan terbangunnya moderasi beragama, maka kemajemukan Indonesia dapat terkendali, keharmonisan terwujud, dan upaya-upaya pembangunan untuk kemajuan bangsa dapat terus dilakukan.

"Masjid menjadi salah satu fokus penting penguatan moderasi karena di masjid-lah umat beragama secara rutin berkumpul. Saya sering mengatakan masjid sebagai Mega Pesantren, tempat di mana jutaan umat Islam beribadah dan menambah ilmu tiap harinya, sehingga masjid harus menjadi sarana edukasi keagamaan yang moderat," pungkasnya.

Dia juga mendorong Masjid Raya Syeikh Zayed, Surakarta sebagai pusat peradaban dan pengembangan literasi keagamaan

"Masjid ini akan menjadi pusat desiminasi dan pengembangan literasi keagamaan, tidak hanya dirasakan oleh umat Islam atau masyarakat yang ada di Solo tapi dunia," kata Kamaruddin Amin.

Selain sebagai pusat desiminasi dan pengembangan literasi keagamaan, Kamaruddin berharap Masjid Raya Syeikh Zayed menjadi pusat penyebaran Islam penuh cinta kasih.

"Masjid ini harus memperbanyak aktivitas yang produktif untuk meningkatkan kualitas kehidupan baik keagamaan maupun kesejahteraan masyarakat di Kota Solo," ungkapnya.

Kepada pengurus masjid, ia berpesan agar bersinergi dengan seluruh lapisan masyarakat dalam pengembangannya. "Semoga masjid ini menjadi contoh dan role model masjid yang mampu meningkatkan kesalehan dan juga kesejahteraan umatnya," katanya.



Simak Video "Masjid Sheikh Zayed di Solo Bakal Dibuka untuk Umum"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/sym)

FOKUS BERITA

Muslim Traveler
BERITA TERKAIT
BACA JUGA