Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan dalam waktu dekat akan membangun lift menuju pucuk menara Jembatan Ampera di Palembang.
Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sumsel pun mempertanyakan kajian terkait kelestarian Cagar Budaya di Jembatan bersejarah tersebut.
"Bagaimana dengan kajian pelestarian, apakah sudah dilakukan?," kata Ketua TACB Sumsel, Retno Purwanti kepada detikcom, Senin (14/11/2022).
Retno menilai Jembatan Ampera merupakan salah satu obyek yang diduga cagar budaya (ODCB) di kota Pempek. Oleh karena itu, katanya, dalam melakukan suatu perubahan di sana tentu harus melalui proses pengkajian kelestariannya.
"Jembatan Ampera itu merupakan obyek yang diduga cagar budaya (ODCB) dan ini merupakan landmark kota Palembang. Tanpa kajian pelestarian, berarti penambahan lift ada kemungkinan merusak keaslian struktur, keaslian arsitektur tidak?," kata Retno.
Baca juga: Nanti, Bisa Naik ke 'Pucuk' Jembatan Ampera |
Terkait wacana menara Jembatan Ampera yang digadang-gadang bakal dijadikan destinasi wisata baru, Ratno pun mempertanyakan kelayakannya. Salah satu terkait permasalahan lahan parkir kendaraan para pengunjung yang sangat tidak memungkinkan.
"Kalo lift itu menjadi salah satu destinasi wisata apakah sudah dipikirkan kira-kira pengunjung akan memarkir kendaraannya dimana? Dengan penambahan lift kira-kira merusak image sebagai landmark kota apa tidak?," ungkapnya.
Retno menyebut, jikan sejumlah pertanyaan itu terjawab dengan solusi yang mengedepankan pelestarian, itu tidak menjadi masalah. "Kalau solusi mengedepankan kelestarian, silahkan. Intinya harus ada kajian pelestarian, bukan hanya kajian teknis saja," tambah Arkeolog Sumsel tersebut.
Sebelumnya Kepala BBPJN Sumsel Budiamin menyampaikan jika pihaknya telah menganggarkan Rp 3 miliar untuk perkuatan dan pemasangan lift di sana. Hal itu, kata Budiamin, telah mendapat restu dari Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang.
Terkait itu, Retno juga angkat bicara. Menurut dia kalau alasanya hanya untuk mempermudah proses pemeliharaan, itu sangatlah tidak tepat.
"Kalau alasannya hanya untuk memudahkan pemeliharaan, kok menurut saya kurang tepat ya? Pemeliharaannya berapa kali sih dilakukan dalam setahun sehingga perlu ditambahkan lift. Alasan berikutnya, lift juga bisa digunakan untuk wisatawan. Apakah sudah dilakukan kajian juga terhadap wisatawan terhadap kelertarian untuk melihat Palembang dari atas Ampera. Berapa banyak wisatawan yang kira-kira akan memanfaatkan lift ini?," jelas Retno.
Simak Video "Video: Sampah Koran Berserakan Dekat Jembatan Ampera Setelah Salat Id Digelar"
(wsw/wsw)