Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 18 Nov 2022 17:38 WIB

TRAVEL NEWS

Kronologi Tragedi MH17 dari Jatuh hingga 3 Orang Dibui Seumur Hidup

Putu Intan
detikTravel
Dunia Hari Ini: Tiga Orang Dinyatakan Bersalah dalam Jatuhnya Pesawat MH17
Puing-puing Malaysia Airlines MH17. Foto: ABC Australia
Jakarta -

Pengadilan Belanda menjatuhkan hukuman seumur hidup pada 3 orang terdakwa kasus jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014. Pesawat itu jatuh usai ditembak rudal buatan Rusia.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (18/11/2022), MH17 yang mengudara dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur ditembak jatuh saat mengudara di atas wilayah Ukraina bagian timur pada 17 Juli 2014, saat terjadi pertempuran antara separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina. Sedikitnya 298 penumpang dan awak tewas dalam insiden itu.

Ketiga terdakwa yang dinyatakan bersalah merupakan mantan agen intelijen Rusia bernama Igor Girkin dan Sergey Dubinskiy, dan seorang warga Ukraina yang menjadi pemimpin separatis pro-Rusia bernama Leonid Kharchenko.

Dalam persidangan, ketiga terdakwa dinyatakan bersalah telah membantu mengatur pengangkutan sistem rudal BUK dari militer Rusia ke Ukraina, yang digunakan untuk menembak jatuh MH17. Ketiga terdakwa bukanlah pelaku yang secara langsung menembakkan rudal itu.

Selain dikenakan hukuman seumur hidup, hakim juga menetapkan ganti rugi sebesar 16 juta Euro (Rp 260,4 miliar) dalam kasus ini.

Sebelum pengadilan menjatuhkan hukuman untuk terdakwa, berikut kronologi kasus tragedi MH17:

1. Awal 2014

Presiden Ukraina Viktor F Yanukovych berhasil digulingkan melalui serangkaian demonstrasi besar. Ia yang merupakan presiden pro-Rusia akhirnya turun tahta dan menimbulkan revolusi di Ukraina.

Setelah Yanukovych turun, dibentuklah pemerintahan sementara yang mengumumkan ingin melepaskan diri dari pengaruh Rusia dan merangkul Barat.

Ukraina kemudian menandatangani perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa. Ini menandai upaya negara itu untuk bergabung menjadi anggota Uni Eropa.

Langkah Ukraina ini membuat amarah Rusia tersulut. Mereka mulai mencaplok Semenanjung Krimea. Selain itu, mulai terjadi pemberontakan di Ukraina timur, Donetsk, dan Luhansk.

2. Maret, 2014

Amerika Serikat dan negara Eropa memberikan sanksi ekonomi pada perusahaan Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal ini dilakukan sebagai respon atas langkah Rusia mencaplok Krimea. AS berharap, serangan Rusia ke Ukraina dapat dicegah.

3. Juli, 2014

Karena hubungan Rusia dan Ukraina yang memanas, sebuah rudal menghantam pesawat Malaysia Airlines MH17 yang tengah melintas di atas langit Ukraina timur. Kala itu, pesawat tersebut terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.

Pesawat langsung jatuh dan meledak. Puing-puingnya jatuh di Hrabove, dekat Torez di Donetsk. Tak ada yang selamat dalam tragedi tersebut.

4. September, 2016

Belanda memimpin investigasi jatuhnya MH17. Mereka menyimpulkan sistem rudal permukaan ke udara yang digunakan untuk menembak pesawat diangkut truk dari Rusia.

Ini dilakukan atas perintah pasukan pemberontak di Ukraina timur yang didukung Rusia. Rudal kemudian dikembalikan ke Rusia di hari yang sama.

5. Maret, 2020

Persidangan 4 tersangka yang dituduh terlibat dalam jatuhnya pesawat dimulai di Pengadilan Amsterdam. Meskipun tersangka tidak hadir, persidangan tetap dipuji karena mampu mengejar kasus yang dihambat Rusia.

6. Juli, 2020

Pemerintah Belanda membawa kasus ini ke Pengadilan Hak Asasi Manusia di Eropa.

7. November, 2022

Pengadilan Belanda mengonfirmasi rudal buatan Rusia yang menyebabkan pesawat MH17 jatuh. Hal tersebut disampaikan dalam persidangan keempat.



Simak Video "Putin Disebut Setujui Pasok Rudal yang Tembak Jatuh Pesawat MH17"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/pin)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA