UNESCO buka suara terkait wacana Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya. Mereka mengaku belum menerima informasinya.
"Sebenarnya belum ada informasi resmi yang pasti karena belum ada proposal yang diterima UNESCO. Saya tidak berpikir, mereka telah mengirimkan apa pun belum. Jadi menurut saya, mereka masih dalam tahap perencanaan dan pertanyaannya kenapa Indonesia tidak masuk dalam grup ini," kata Kepala Unit Budaya UNESCO Jakarta Moe Chiba kepada wartawan di sela-sela acara Kita Muda Kreatif (KMK) di Gasblock Borobudur, Magelang, Jumat (25/11/2022).
Keempat negara di atas disebut telah melakukan pertemuan konsultasi mengenai pengajuan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO. Untuk itu, UNESCO justru mendorong Indonesia agar ikut bergabung untuk bersama-sama mengajukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia tidak mengkonfirmasi, apakah mereka ingin bergabung dengan grup atau tidak. Saya pikir, mereka belum menyelesaikan konsultasi nasional, tetapi ini semua informasi informal yang saya dapatkan dari berbagai sumber yang tidak ada yang dikonfirmasi," tuturnya.
"Tapi yang bisa saya katakan bahwa UNESCO adalah mempromosikan kolaborasi. Budaya bukan tentang persaingan dan terutama daftar warisan budaya tak benda UNESCO adalah tentang saling menghormati dan mempromosikan dialog. Kami tidak ingin ini menjadi sumber pertarungan dan kompetisi. Jadi secara umum kami sangat mendorong nominasi bersama," kata Moe Chiba.
Sebelumnya mengutip dari Straits Times, Kamis (24/11) Dewan Warisan Nasional (NHB) Singapura menyebut ini akan menjadi nominasi multinasional pertama Singapura untuk Daftar Perwakilan Warisan Budaya UNESCO. Penyerahan penawarannya akan dilakukan pada Maret 2023.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!