Orang lokal Italia ketahuan berulah di Colosseum. Mereka memeras turis asing. Beruntung polisi langsung sigap menangkapnya.
Sebanyak tiga pria diamankan polisi karena tuduhan melakukan aksi kejahatan. Ketiganya dicurigai melakukan pemerasan setelah berdandan sebagai gladiator dan perwira.
Mereka mengajak turis berfoto dengan mereka. Namun mereka juga yang minta dibayar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari CNN, Kamis (1/12/2022) Kepolisian Roma Polizia di Stato mengumumkan berita penangkapan ketiga pria lokal ini di halaman Facebook-nya. Mereka menyebut, selama Agustus dan September telah diterima laporan keluhan turis asing diperas hingga 500 euro.
"Modus operandinya identik," tulis mereka.
Pria berpakaian gladiator atau perwira diduga mengundang korban turis untuk mengambil selfie dengan tema kekaisaran di luar Colosseum. Lalu mereka meminta uang, terkadang dengan menggunakan ancaman kekerasan.
Seorang turis Italia mengaku diminta membayar 40 euro. Saat ia menolak, dua tersangka mengelilinginya dan mengancam akan memukulinya. Mereka lalu memeras dengan meminta 150 euro.
Cerita lain dari turis Irlandia, ia menolak membayar dengan mengatakan tak punya uang. Dirinya malah digiring ke ATM terdekat lalu disuruh menarik uang 200 euro. Setelah menyerahkan uang, ia diminta mengambil 50 euro lagi.
Dibantu Kantor Kejaksaan Roma, polisi mengidentifikasi ketiga pria tersebut dan telah memperoleh tindakan pencegahan terhadap mereka. Dua orang ditetapkan sebagai tahanan rumah dan satu ditahan. Saat ini penyelidikan yang dilakukan masih tahap awal.
Rupanya, fenomena gladiator gadungan ini telah lama menjadi masalah. Banyak turis yang berfoto dengan mereka tanpa sadar bahwa mereka akan dikenakan biaya.
Padahal, meminta wisatawan membayar untuk foto adalah ilegal, meskipun beberapa tampaknya belum mendapatkan memo tersebut. Pada bulan Januari, dua orang Romawi didenda 13.500 euro ketika mereka ketahuan memungut biaya dari turis untuk sebuah foto, dan kostum mereka disita.
Pada 2015, kru TV Rumania merekam para wisatawan dirampok ketika mereka menolak untuk membayar. Perwira lain menarik tuniknya dan membuat gerakan cabul pada kru.
(pin/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum