Penumpang Rebahkan Kursi Berlebihan Enggak Salah Lho, tapi...

Femi Diah - detikTravel
Jumat, 02 Des 2022 19:12 WIB
Foto: Getty Images/EllenMoran
Jakarta -

Seorang pramugari menyebut penumpang pesawat sah-sah saja merebahkan sandaran kursi. Tetapi, ada etikanya.

Pramugari itu tidak mau disebutkan namanya. Dia hanya memberikan keterangan sebagai pramugari dengan pengalaman kerja sebagai kabin kru lebih dari 10 tahun.

Sepanjang masa tugasnya itu, dia kerap menemui penumpang jengkel parah terhadap aksi penumpang lain yang merebahkan sandaran kursi berlebihan. Sampai-sampai, aksi merebahkan sandaran kursi di pesawat hingga berlebihan itu kerap harus bikin pramugari turun tangan.

Tetapi, rupanya merebahkan kursi di pesawat tidak salah. Dan, itu sah-sah saja dilakukan.

Hanya saja, pramugari dalam setiap penerbangan dan maskapai yang berbeda-beda bisa menegur si penumpang andai kursi tetap direbahkan secara berlebihan dilakukan saat makan yang bikin penumpang di belakangnya betul-betul tidak bisa membuka meja.

Selain itu, teguran bisa diberikan ketika ada penumpang mengalami deep vein thrombosis (DVT). DVT adalah suatu kondisi saat seseorang mengalami pembekuan darah di vena dalam, biasanya di kaki bagian bawah, paha, atau panggul. Tindakan yang membantu mencegah pembentukan gumpalan tersebut termasuk mengenakan kaus kaki kompresi, bergerak di sekitar saat berada di pesawat, dan meregangkan kaki.

Andai sudah sangat terganggu dengan sandaran kursi penumpang di depanmu, pramugari bisa lho meng-upgrade kelasmu.

"Jika sampai menjadi masalah besar, kami mungkin akan memindahkan Anda ke kursi di baris depan atau mungkin bahkan meng-upgrade Anda, sehingga Anda memiliki lebih banyak ruang untuk meregangkan kaki, atau begitulah. Tidak perlu berurusan dengan pemilik kursi yang malas itu," kata pramugari itu dan dikutip The Sun.

"Bagaimanapun, merebahkan kursi adalah tindakan yang diizinkan, bahkan jika itu mengganggu," dia menambahkan.



Simak Video "Video Cerita Unik Pramugari Bertugas saat Ramadan: Sahur di Surabaya, Buka di Arab"

(fem/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork