Pulau Rottnest telah lama jadi kebanggaan Australia Barat. Bisa dibilang, Rottnest jadi Bali-nya Australia Barat.
Pulau Rottnest di Australia Barat berada di Barat Kota Frementle. Dijuluki Rotto oleh warga sekitar, Rottnest adalah rumah bagi 63 pantai, 20 teluk, terumbu karang dan wreck di Australia Barat.
"Rottnest Island adalah Bali-nya Australia Barat," ujar Deputi Premier dan Menteri Pariwisata Australia Barat Roger Cook MLA dalam peresmian merk pariwisata global Australia Barat di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (5/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain jajaran pantai yang indah, Rottnest Island juga punya hewan paling ramah di dunia, Quokka. Quokka adalah hewan endemik yang hanya bisa di temukan di sana.
"Saat berada di Rottnest Island, bawalah daun untuk menarik perhatian mereka. Kemudian, berfotolah dengan Quokka," ujar Roger.
![]() |
Menurut The International Union for Conservation of Nature (IUCN) Quokka masuk dalam kategori hewan rentan terhadap kepunahan. Oleh karena itu, menurut kebijakan Pulau Rottnest Island, tidak ada kendaraan bermotor di sana.
"Tidak ada mobil di sana, jadi turis yang datang bisa sewa sepeda dan berkeliling pulau sambil mencari Quokka," katanya.
Quokka adalah hewan yang doyan selfie sambil senyum. Inilah mengapa, Quokka disebut sebagai hewan paling bahagia di dunia.
Selain Quokka, traveler juga bisa menyaksikan migrasi paus bungkuk di Rottnest Island. Pada bulan April, sekitar 35.000 ikan paus berenang ke utara dari Antartika untuk mencari makanan dan tempat berkembang biak di Samudera Hindia.
Dari akhir Agustus hingga November, dalam perjalanan pulang, mereka membawa anak paus yang baru lahir. Rombongan ini menghabiskan waktu cukup lama di perairan Rottnest Island yang terlindungi. Salah satu tempat terbaik untuk mengamati ikan paus ini ada di West End Boardwalk yang dapat dicapai dengan sepeda atau bus Island Explorer.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan