Sebuah fakta menarik terungkap tentang kehidupan zaman dahulu saat Colosseum sedang jaya-jayanya sebagai ruang tontonan publik. Arkeolog mengatakan bahwa penonton menikmati hiburan di Colosseum sembari membawa makanan ringan versi mereka, alias cemilan.
Diberitakan Popular Mechanic, Kamis (8/12/2022) Taman Arkeologi Colosseum di Roma mengungkap hasil studi selama setahun tentang sistem drainase di bawah Colosseum. Termasuk makanan yang ditemukan di situs, tulang hewan yang diyakini digunakan dalam acara, dan koin yang berasal dari tahun 170 Masehi.
"Kami telah menemukan sisa-sisa makanan yang dimakan di tribun selama pertunjukan," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan di Facebook.
Dibangun pada abad pertama, Colosseum pertama kali dikenal sebagai Amfiteater Flavia karena dibangunan oleh kaisar dinasti Flavia. Colosseum dirancang untuk menampung 50.000 penonton dan menjadi stadion hiburan besar pertama di dunia dan masih amfiteater terbesar di dunia.
Tempat ini dulunya dikenal dengan aksi perburuan hewan, permainan gladiator, dan banyak tontonan. Dan bangunan ini menjadi kunci budaya Romawi hingga sekitar tahun 500. Sekarang, Colosseum berdiri megah sebagai tujuan wisata dunia.
![]() |
Penemuan tulang dan sisa makanan
"Satu-satunya tempat di mana penemuan semacam itu dapat dilakukan adalah selokan. Pentingnya penemuan ini ada pada jenis hewannya. Selain singa dan beruang yang digunakan dalam pertunjukan, sisa-sisa anjing kecil, ayam, dan babi juga ditemukan,"
"Ada juga banyak sisa-sisa tanaman yang menggambarkan keanekaragaman hayati zaman Romawi dan keberadaan tanaman hijau yang digunakan untuk tujuan hias di arena selama pertunjukan (dan mungkin) di area sekitar Colosseum," kata Federica Rinaldi, petugas arkeologi yang bertanggung jawab atas Colosseum.
Penemuan ini mengungkapkan ribuan warga bisa menghabiskan waktu berhari-hari di tempat tersebut. Temuan baru-baru ini menunjukkan bahwa penonton mengemil berbagai daging, sayuran, dan buah-buahan.
Pizza bahkan mungkin telah ada waktu itu. Arkeolog menemukan sisa-sisa buah zaitun, buah ara, anggur, persik, plum, kenari, ceri, hazelnut, dan blackberry. Mereka juga percaya bahwa daging itu dimasak seadanya bersama dengan beberapa pizza.
Proses arkeologi ini dimulai pada bulan Januari dengan menggunakan robot yang dipandu kawat yang membersihkan selokan sekitar 230 kaki. Para peneliti menemukan fragmen tulang hewan mulai dari beruang dan kucing besar hingga anjing kecil.
Mereka juga menemukan koin perunggu dari periode Romawi akhir dan koin perak dari sekitar tahun 170 yang memperingati 10 tahun pemerintahan Kaisar Marcus Aurelius.
Colosseum berbentuk oval dengan luas permukaan enam hektar. Bangunan ini memiliki 80 pintu masuk dimana 76 di antaranya diberi nomor dan empat dianggap sebagai pintu masuk utama.
![]() |
Venue berbentuk elips menampilkan tiga tingkatan batu kapur travertine yang ditambang di tambang Tivoli 20 mil jauhnya dan dicampur dengan beton, batu, ubin, dan besi. Sama seperti desain stadion sekarang, tempat duduk berjenjang didasarkan pada hierarki dimana ada bangku ekonomi dan VIP seperti sekarang.
Di bagian sektor selatan, di mana dua bagian luar telah runtuh sejak Abad Pertengahan, memiliki potensi besar sebagai sumber penemuan penting berikutnya.
"Di sini kami menggali untuk merekonstruksi sejarah Colosseum," kata Rinaldi. Situs ini diprediksi menyimpan lebih banyak bukti yang akan melengkapi detail tentang kehidupan di Roma kuno.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum