Parah! Kakek 76 Tahun Masturbasi di Sebelah Gadis Muda di Pesawat

Seorang kakek berusia 76 tahun tertangkap kamera sedang masturbasi di samping gadis 21 tahun di pesawat. Dia pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Ulah Donald Robinson (76) benar-benar tak bermoral. Kakek uzur itu ketahuan sedang masturbasi di pesawat. Lebih parahnya lagi, dia masturbasi di sebelah gadis yang masih berusia 21 tahun, yang duduk di sebelahnya pada penerbangan United Airlines.

Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Kamis (8/12/2022), tak cuma masturbasi, Kakek Donald juga melakukan pelecehan seksual terhadap gadis tersebut. Dia sempat memegang-megang paha korban!

Korban yang semula tertidur, langsung terbangun begitu melihat si kakek lagi meraba-raba organ vitalnya sendiri dari balik celana pendek yang dia kenakan sesaat setelah pesawat lepas landas.

Dia pun langsung merekam aksi cabul Donald melalui kamera handphonenya sebagai barang bukti. Dalam video berdurasi 24 detik itu, terlihat Kakek Donald asyik bermasturbasi meski ada penumpang lain di penerbangan itu.

Setelah si kakek tuntas menjalankan aksinya dan pesawat hendak mendarat di Boston, tiba-tiba dia meletakkan tangannya ke paha korban. Sontak sang korban langsung bertanya ke Donald, apa maksudnya memegang paha korban?

Namun dia tidak menjawab dan malah membuang muka sambil melihat jendela pesawat. Sang korban langsung mengetikkan pesan di handphonenya dan memperlihatkannya ke penumpang lain di pesawat itu.

"Hi, Pria ini melecehkan saya dan memegang paha saya. Dia juga bermasturbasi," tulis si korban.

Begitu pesawat selesai mendarat, kakek Donald langsung cepat-cepat kabur ke depan. Sang korban belum sempat menunjuk ke si arah pelaku karena lorong kabin tiba-tiba penuh penumpang yang mau mengambil tas mereka.

Namun akhirnya Donald ditangkap petugas keamanan saat hendak mengambil bagasi. Dari kamera CCTV, terlihat si kakek berulang kali melihat ke arah belakang, seperti ketakutan akan dikejar seseorang.

Kakek Donald pun diadili di depan meja hijau. Dia terancam hukuman penjara dan denda sebesar US$ 5.000 (setara Rp 7,8 jutaan) atas aksinya itu. Dia akan dijatuhi vonis pada bulan Maret 2023 mendatang.