Belum Semua Pemandu Wisata Kembali ke 'Tempatnya'

Putu Intan - detikTravel
Jumat, 09 Des 2022 20:15 WIB
Musyawarah Daerah (Musda) HPI DPD Jakarta ke-VIII tahun 2022 (Putu Intan/detikcom)
Jakarta -

Pandemi COVID-19 berdampak pada pekerjaan pramuwisata (tour guide). Hampir 3 tahun pandemi, masih ada tour guide yang belum kembali ke sektor wisata.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Imam Widodo usai ditemui dalam acara Musyawarah Daerah (Musda) HPI DPD Jakarta ke-VIII tahun 2022. Imam menjelaskan masih adanya destinasi wisata yang tutup menjadi alasan belum semua tour guide beraktivitas seperti sebelum pandemi.

"Dari data masih belum semua (kembali) karena belum semua tempat wisata buka," kata dia di Gedung Blok G, Balaikota Provinsi Jakarta pada Jumat (9/12/2022).

"Sekitar 90 persen (yang sudah kembali). Teman-teman yang tadinya wirausaha balik lagi karena pariwisata sudah mulai bergerak," ujarnya.

Selama tempat wisata tutup dan mobilitas masyarakat dibatasi, Imam menjelaskan banyak tour guide yang akhirnya membuat virtual tour. Tujuannya adalah membangun komunikasi dengan masyarakat, terutama pelanggan setia tur agar tetap ingat dengan mereka.

"Selama pandemi, teman-teman juga aktif di virtual. Virtual itu sebenarnya tidak menjual tapi mengingatkan saja supaya mereka tetap stay tune dengan kita," ia memaparkan.

Menurut Imam, pandemi COVID-19 banyak memberikan pelajaran bagi para tour guide. Mereka dituntut untuk lebih kreatif dan proaktif menumbuhkan market alih-alih hanya menunggu wisatawan seperti di masa normal.

Selain itu, Imam juga menjamin kualitas tour guide tetap sesuai standar kendati mereka sempat tak absen di awal pandemi. Apalagi dengan sekarang bermunculan tempat wisata baru yang moderen, kemampuan tour guide harus ditingkatkan.

"Kita akan mengangkat SDM kita dengan kekinian termasuk kita kembangkan wisata aktivitas berbasis pengalaman. Sekarang lagi tren dan sedang dikerjakan di Jakarta, Yogyakarta, dan daerah lainnya.
Tetap kita jaga standar SDM pelayanan secara nasional," ujarnya.

Tak sampai di situ, tour guide juga diharapkan dapat membuat paket wisata berdasarkan tema-tema tertentu. Misalnya di Jakarta ada wisata sejarah yang berpusat di Kota Tua.

Lalu tour guide juga diharapkan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi. Saat ini wisatawan melek digital sehingga harus diimbangi dengan kualitas tour guide yang mumpuni.

"Kemudian IT, jadi kita mendorong teman-teman untuk bisa menguasai," ucapnya.

Untuk di Jakarta sendiri, para tour guide diharapkan mampu memanfaatkan konsep urban tourism. Idenya adalah mengajak wisatawan untuk menikmati keindahan Kota Jakarta dengan memanfaatkan pedestrian, transportasi publik, hingga jalur sepeda yang ada.



Simak Video "Video Mengenal Gerakan Wisata Bersih yang Tengah Digeber Kemenpar"

(bnl/bnl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork