Jelang pergantian tahun, pelaku wisata Labuan Bajo belum dapat kepastian soal tarif masuk Taman Nasional Komodo Rp 3,7 juta.
Pemerintah diminta tegas mengatakan ke publik apakah tarif mahal itu boleh dipungut PT Flobamor mulai 1 Januari 2023, atau tetap mengacu pada harga tiket yang berlaku saat ini.
"Semestinya pemerintah sekarang ini dalam waktu satu bulan ini segera buatkan publikasi. Kalau dulu rencana kenaikan tiket ini dipublikasikan, press conference, tetapi sekarang pemerintah kok diam. Apakah ini dibiarkan begini saja?" tegas Leo Embo, salah satu pelaku wisata Labuan Bajo saat diskusi daring bertajuk Tata Kelola Konservasi dan Pariwisata di TN Komodo, Jumat (9/12/2022) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bola ini bergulir begitu saja lalu diserahkan kepada wisatawan untuk memutuskan apakah datang atau tidak. Sementara pariwisata ini butuh kepastian," imbuhnya.
Leo mengatakan, kendati pihaknya sudah menjelaskan soal perkembangan terkini polemik tarif itu, bahwa pungutan Rp 3,7 juta oleh PT Flobamor sudah tak punya dasar hukum setelah pencabutan Pergub, namun wisatawan tetap dibuat bingung. Terlebih dengan adanya pernyataan PT Flobamor yang tetap memungut tarif kontroversial itu pada 1 Januari nanti.
Karenanya, ia meminta pemerintah membuat pernyataan resmi agar ada kepastian bagi wisatawan.
"Ini menimbulkan ketidakpastian tidak hanya di pelaku pariwisata tapi juga menimbulkan ketidakpastian di calon-calon wisatawan. Sampai sekarang ini wisatawan masih bertanya-tanya apakah 1 Januari itu naik atau tidak," kata Leo.
Menurut Leo, industri pariwisata sangat sensitif tidak hanya soal keamanan, tapi juga soal ketidakpastian kebijakan pemerintah.
"Itu yang perlu diingat. Mestinya pemerintah juga mempertimbangkan itu. Setiap wacana yang dikeluarkan terkait industri pariwisata itu secara otomatis berdampak pada keputusan wisatawan untuk melakukan kunjungan berwisata," kata Leo.
Sensitivitas isu ini sudah dirasakan dampaknya dengan penurunan drastis kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo usai mencuatnya polemik tiket mahal ke TN Komodo.
"Ini juga diakui oleh Dinas Pariwisata Manggarai Barat bahwa ada penurunan kunjungan wisatawan, salah satu dampak dari wacana ini, yang sampai sekarang tidak ada kepastian," katanya.
Berita selengkapnya, baca di detikBali.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan