Jalan-Jalan ke Maroko dengan Bujet Minim, ke Bandung Saja

Laju Maroko di Piala Dunia 2022 menjadi perhatian dunia. Bahkan, Maroko-nya Bandung pun membetot animo publik.

Maroko bikin rangkaian kejutan di Qatar. Hakim Ziyech dkk melaju ke semifinal usai memulangkan Portugal. Singa Atlas sudah lebih dulu bikin kejutan dengan menyingkirkan Spanyol di babak 16 besar.

Maroko juga mencatatkan sebagai juara grup untuk lolos ke babak knock out, poin didapatkan dengan mengalahkan Belgia dan menahan imbang Kroasia, yang kemudian sama-sama melaju ke semifinal.

Di babak empat besar, Maroko akan menghadapi Prancis. Pertandingan itu dilangsungkan Kamis (15/2) pukul 02.22.

Laju Maroko itu bikin sejumlah kampung di Tanah Air dengan nama serupa ikut viral. Salah satunya, Kampung Maroko yang ada di pelosok Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Tepatnya, di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, KBB.

Wisatawan menikmati suasana Dermaga Maroko, Bandung Barat. Foto: Whisnu Pradana

Maroko-nya Bandung Barat, punya sebuah tempat yang boleh masuk daftar kunjung saat hendak menghabiskan libur akhir pekan. Kampung ini memiliki Dermaga Maroko. Lokasinya di ujung kampung tersebut, tepat di tepi aliran Sungai Citarum.

"Memang di sini yang terkenal itu Dermaga Maroko. Sebetulnya ada dermaga lain, namanya Dermaga Bunder, cuma beda kampung dan beda desa," ujar Deni Sugandi (46), tokoh masyarakat Kampung Maroko kepada detikJabar belum lama ini.

Deni mengatakan dermaga tersebut dulunya berfungsi menjadi rute transportasi dari Kecamatan Cihampelas menuju Batujajar lewat jalur air. Banyak yang memanfaatkannya karena memangkas waktu ketimbang memutar lewat Jalan Cihampelas menggunakan motor atau mobil.

"Fungsinya ini penyeberangan dulunya, jadi orang-orang mau ke Batujajar lewat sini pakai perahu," kata Deni.

Sayangnya, makin ke sini pengguna transportasi air itu terus merosot bahkan sama sekali tak ada lagi. Hal itu ada kaitannya dengan keberadaan jembatan kayu mengapung membelah Sungai Citarum.

"Tapi kan ke sini sudah tidak karena ada jembatan kayu di Sungai Citarum, nah yang pakai perahu berkurang. Sekarang yang punya perahu usaha yang lain, buat wisata," ujar Deni.

Wisata yang dimaksud yang berkeliling di seputaran Sungai Citarum dengan durasi sekitar 30 menitan. Atau pengunjung yang datang ke Dermaga Maroko bisa menyeberang ke sebuah tempat makan di tengah Sungai Citarum.

Maroko di Kabupaten Bandung Barat Foto: Whisnu Pradana/detikJabar

"Paling yang mau ke rumah makan di tengah Citarum saja, nyeberang. Atau mau muter-muter, biasanya paling ramai itu Sabtu-Minggu. Untuk nyeberang ongkosnya Rp 5 ribu, kalau mutar Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu, tapi harus rombongan," tutur Deni.

Kendati sudah berjalan, namun Deni dan warga lainnya terutama pemilik perahu meminta ada penataan khusus agar Dermaga Maroko bisa didatangi lebih banyak wisatawan guna mendongkrak pendapatan daerah.

"Jadi wisatanya sudah berjalan, tapi kan kita ingin lebih ditata lagi sama pemerintah supaya lebih ramai. Terutama dari akses, karena ke sini jalannya rusak. Ya yang datang paling dari sekitaran Cihampelas, Batujajar, Cililin, sama Cimahi saja," ujar Deni.

Perjalanan luar biasa Maroko di kancah Piala Dunia 2022 membuat nama negara dari benua Afrika itu kian tenar di telinga masyarakat seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Pada gelaran kompetisi akbar empat tahunan itu, Hakim Ziyech dan kawan-kawan berhasil mengandaskan perlawanan Timnas Spanyol di babak 16 besar lewat adu penalti dengan skor 3-0. Kemudian mereka membenamkan perlawanan Portugal dengan skor 1-0.

Maroko dipastikan lolos ke semi final dan bakal berebut satu tiket di final Piala Dunia 2022 dengan Kroasia, Prancis, juga Argentina.

Ternyata di pelosok Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, juga terdapat sebuah kampung bernama Maroko. Tepatnya di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, KBB.