Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 11 Des 2022 07:50 WIB

TRAVEL NEWS

Matahari Selalu Datang 'Kesiangan' di Kampung Heubeul Isuk Bandung

Yuga Hassani
detikTravel
Kampung Heubeul Isuk di Spreang, Kabupaten Bandung
Foto: Yuga Hassani/detikJabar
Jakarta -

Suara ayam di pagi hari membangunkan warga Kampung Heubeul Isuk, Desa Sukajadi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Bukan sinar matahari, sebab matahari datang kesiangan.

Adalah warga wilayah timur kampung Heubeul Isuk yang tidak bisa menikmati cahaya matahari pagi layaknya masyarakat pada umumnya. Matahari di kampung tersebut baru muncul pada siang hari.

Kampung Heubeul Isuk wilayah timur terletak di sebuah bukit yang cukup menjulang. Sehingga mayoritas warga di sebelah timur kampung tersebut terlambat menerima cahaya matahari.

Warga Kampung Heubeul Isuk, Jajang (48), menyebut kebiasaan yang lain dari tetangga desa menjemur pakaian.

Kampung Heubeul Isuk di Spreang, Kabupaten BandungKampung Heubeul Isuk di Spreang, Kabupaten Bandung Foto: Yuga Hassani/detikJabar

"Masyarakat kalau ngejemur baju, ya suka jam 10-an di sini mah. Jadi pagi-paginya yang nyuci, agak siangan baru dijemur. Tapi ada juga yang langsung dijemur pada paginya. Tapi kan mataharinya juga muncul siang," ujar Jajang dalam perbincangan dengan detikJabar.

Jajang menjelaskan Kampung Heubeul Isuk timur memang berbeda dengan bagian bawah atau berada di wilayah Barat. Pada kampung bagian bawah tersebut bisa menerima matahari pada pukul 08.00 WIB.

"Kalau di kampung Heubeul Isuk bawah mah jam 8 juga udah bisa moyan (ngejemur badan). Kalau yang bagian atas mah ya mungkin mataharinya ada sekitar jam 10 atau jam 11 siang," katanya.

Kampung Heubeul Isuk di Kabupaten Bandung.Kampung Heubeul Isuk di Kabupaten Bandung. Foto: Yuga Hassani

"Iyah emang bener. Di sini mah mataharinya jarang muncul subuh. Tapi di sini mah muncul mataharinya sekitar jam 10-an," dia menambahkan.

Perbedaan lain juga terjadi pada petang. Petang juga datang terlambat di kampung itu.

"Terus di sini malahan yang maghribnya malah masih kaya siang. Jadi jam 6-an sore di sini mah masih terang. Soalnya di sananya atau di baratnya gak ketutupin gunung, atau apa, jadi mataharinya masih ada," kata Jajang yang tinggal di sana sejak tahun 1998. Dirinya pindah ke wilayah tersebut dikarenakan menikah dengan warga asli kampung tersebut.

Penyebab Matahari 'Datang Kesiangan' di Heubeul Isuk

Sementara itu, Kepala Urusan Umum Desa Sukajadi, Imas Rahayu Sukmana membenarkan bahwa kampung tersebut muncul mataharinya pada siang hari. Dia bilang itu diakibatkan terhalang oleh bukit yang bernama Heubeul Isuk.

"Matahari mah munculnya tetap sama kaya yang lain. Cuman pas matahari muncul, di wilayah tersebut ketutupin sama bukit Heubeul Isuk. Terus banyak tanaman bambu di wilayah itu juga," kata Imas, saat ditemui detikJabar di kantornya.

"Jadi memang kalau Kampung Cileutik udah agak terang, Heubeul Isuk belum. Dulu mah ada istilahnya kalau Heubeul Isuk itu paginya lama. Soalnya sinar mataharinya lama muncul," kata dia.



Simak Video "Situasi di Objek Wisata Nuansa Riung Gunung Pangalengan Sejak PPKM"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA
detik Pagi
×
Live Chat Klik Di Sini
Live Chat Klik Di Sini Selengkapnya