TRAVEL NEWS
Suka Kedinginan Wisata di Luar Negeri, Luhut Pilih Wisata dalam Negeri

Pemerintah kembali menyarankan traveler untuk berwisata di Indonesia saja. Wisata merupakan sumber pendapatan negara yang sangat besar.
Pemerintah sendiri telah meluncurkan program gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI). Hal ini sebagai bentuk dorongan dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata di dalam negeri.
"Saya harap kita wisata dalam negeri. Ke mana si wisata? Kalau seperti saya wisata katanya ke luar negeri, saya kedinginan, sudah nggak kuat saya. Mungkin karena saya sudah tua 76 tahun saya jalan, ya saya wisata dalam negeri saja. Saya pergi sama anak istri saya, saya bilang kalau kau mau ke luar negeri silakan," kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Anugerah Bangga Buatan Indonesia (ABBI) 2022 di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari detikFinance, Rabu (14/12/2022).
Luhut menyebut pendapatan pariwisata bisa mencapai Rp 3.281 triliun dan memberikan sumbangan 18% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk itu, dia meminta nilai itu dioptimalkan dengan mengurangi wisata di luar negeri.
"Wisata luar negeri itu perlu kita kurangi juga. Saya sudah bilang sama Pak Sandi (Menparekraf) 'kau hitung itu berapa orang-orang (wisata di luar negeri), kita ke dalam negeri aja main'," tuturnya.
Apalagi saat ini pemerintah sudah mengembangkan 5 destinasi wisata super prioritas yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur dan Likupang di Sulawesi Utara.
"Itu sekarang spot-spotnya kita perbaiki semua, kita kelola dan itu saya pikir kita dorong rakyat kita untuk di dalam negeri supaya ekonomi kita berputar," imbuhnya.
"Jadi saya berharap teman-teman sekalian ayo kita berwisata dalam negeri. Para gubernur, bupati, teman-teman wali kota dan semua lembaga ayo kita semua membantu BBI dan BBWI ikut kampanye mengutamakan kegiatan MICE di Indonesia aja dan pakai produk dalam Indonesia saja," tambahnya.
Simak Video "Di Hadapan Profesor Australia, Luhut Tegaskan RI Bukan 'Banana Republik'"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)