Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Senin, 26 Des 2022 13:45 WIB

TRAVEL NEWS

Peringatan 18 Tahun Tsunami, Sirine Meraung-raung di Banda Aceh

Agus Setyadi
detikTravel
Pekerjaa merawat taman bunga di perkarangan Museum Tsunami, Banda Aceh, Aceh, Senin (16/3/2020). Untuk mencegah penyebaran Virus Covid-19, Pemerintah Kota Banda Aceh menutup sejumlah objek wisata bagi pengunjung, antara lain Museum Tsunami, Museum Aceh, situs tsunami PLTD Apung, situs tsunami Kapal Nelayan Atas Rumah dan objek wisata pantai lainnya selama 14 hari terhitung Senin (16/3/2020). ANTARA FOTO/Ampelsa/nz.
Museum Tsunami Aceh (ANTARA FOTO/AMPELSA)
Jakarta -

Masyarakat Aceh hari ini memperingati 18 tahun tsunami meluluhkan lantakkan Tanah Rencong. Peringatan diawali dengan suara sirine meraung-raung tepat pukul 08.00 WIB.

Pantauan detikSumut, sirine berbunyi kencang selama satu menit pada Senin (26/12/2022) pagi. Suara sirine tersebut terdengar di hampir seluruh kawasan di Banda Aceh.

Sirine dibunyikan dari fasilitas umum yang ada di ibu kota Provinsi Aceh. Suara sirine selama satu menit itu disebut untuk mengenang detik-detik tsunami dan merefleksikan bencana tersebut.

Puncak peringatan 18 tahun tsunami akan berlangsung di kuburan massal, Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar. Peringatan tahun ini mengusung tema 'Bangkit Lebih Kuat, Bangun Budaya Sadar Bencana'.

Wisatawan mengunjungi destinasi wisata bencana museum tsunami Aceh di Banda Aceh, Aceh, Minggu (27/11/2022). Museum Tsunami Aceh karya arsitek Indonesia Ridwan Kamil merupakan sebuah struktur bangunan empat lantai dengan luas 2.500 meter persegi yang dibangun untuk mengenang para korban bencana tsunami 26 Desember 2004 serta sebagai pusat edukasi dan evakuasi jika terjadi bencana. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/aww.Wisatawan mengunjungi destinasi wisata bencana museum tsunami Aceh di Banda Aceh, Aceh, Minggu (27/11/2022). Museum Tsunami Aceh karya arsitek Indonesia Ridwan Kamil merupakan sebuah struktur bangunan empat lantai dengan luas 2.500 meter persegi yang dibangun untuk mengenang para korban bencana tsunami 26 Desember 2004 serta sebagai pusat edukasi dan evakuasi jika terjadi bencana. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/aww. Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Kepala Disbudpar Aceh Almuniza Kamal, mengatakan, lokasi peringatan tsunami kali ini sengaja dipilih di kuburan massal tempat 40 ribu korban dimakamkan. Di sana, masyarakat dapat sekalian berziarah dan mengikuti rangkaian peringatan musibah yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam.

"Setiap peringatan tsunami, banyak sekali ditemui peziarah berbeda suku, agama dan budaya yang membaur di Kuburan Massal Tsunami Siron untuk mendoakan keluarga dan kerabatnya," kata Almuniza.

Dia berharap, momentum peringatan tsunami menjadi renungan bagi masyarakat Aceh sebagai media pembelajaran dan memperkuat keimanan kepada Allah SWT.

"Kita juga harus sadar terhadap fenomena alam dan mengajarkannya kepada generasi mendatang, karena mencegah bencana alam tentu tidak bisa, tapi mengurangi risikonya pasti bisa kita lakukan bersama-sama dengan semangat berkolaborasi," pungkasnya

Peringatan tsunami tersebut akan diisi dengan tausiah dan doa bersama yang dipimpin Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab. Sedangkan zikir dan selawat akan dipandu oleh Pimpinan Pesantren Darul Mujahiddin Lhokseumawe, Tgk Muslim At Thahiri.

---

Artikel ini telah tayang di detikSumut.



Simak Video "Sensasi Makan Mie Aceh Pakai Daun Pisang"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/sym)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA