Viral, di Sentul Ada Tempat Wisata Kelewat Mahal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Viral, di Sentul Ada Tempat Wisata Kelewat Mahal

Tim detikcom - detikTravel
Jumat, 30 Des 2022 09:45 WIB
Wisatawan membayar tiket masuk pemandian air panas Gunung Pancar, Bogor. Tarif normal dikenakan Rp 10 ribu (dewasa) dan Rp 5 ribu (anak).
Pemandian Air Panas Gunung Pancar (Andhika Prasetia)
Bogor -

Sebuah tempat wisata di Sentul viral karena kelewat mahal. Tempat wisata ini terkenal banyak punglinya.

Seorang TikToker dengan akun @mr_santoso mengunggah video traveling di pemandian air Gunung Pancar, Sentul. Video ini sudah di-like sampai 30 ribu akun.

Dalam video itu, akun tersebut menulis, "nyatanya mau berendam air kotor saja masih harus bayar Rp 30.000 - Rp 100.000/orang." Lalu pada caption postingan juga tertulis "wisata jelek banyak pungli".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video ini lantas mendapatkan komentar dengan testimoni serupa. Berangkat dari postingan tersebut, detikcom melakukan penelusuran ke tempat wisata yang ternyata berada di Gunung Pancar.

Tempat wisata itu menawarkan fasilitas kolam air panas yang sumbernya langsung dari Gunung Pancar. Untuk mencapai tempat tersebut, kami harus masuk ke kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar milik Perhutani.

ADVERTISEMENT

Memasuki gerbangnya, kami harus membayar tiket masuk Rp 5.000 per orang. Ada juga biaya masuk kendaraan mobil Rp 10 ribu.

Setelah membayar tiket masuk, kami melanjutkan perjalanan menuju pemandian air panas yang jaraknya sekitar 1 kilometer. Jalan yang dilalui terbilang sempit dan hanya muat untuk satu mobil.

Jalan menuju ke sana juga tak selalu mulus. Ada juga bagian yang bergelombang dan licin karena Bogor diguyur hujan.

Sesampainya di lokasi pemandian air panas, kami disambut penjaga gerbang yang menjelaskan harga tiket masuk. Rupanya, masuk melewati gerbang itu kami harus membayar Rp 20 ribu per orang. Ini belum termasuk tiket masuk ke kolam air panas yang dijanjikan tempat wisata tersebut.

Untuk berendam di kolam umum, kami harus membayar lagi Rp 10 ribu per orang. Ada pula kolam privat, yang harganya Rp 100 ribu per kelompok per jam.

Kami pun memutuskan masuk ke kolam air panas umum. Benar saja, dari area parkir, kami berjalan turun dan kembali menemukan loket penjualan tiket.

Setelah membayar tiket, kami kembali berjalan menuruni anak tangga dan menemukan dua kolam air panas, satu khusus pria, sedangkan satunya khusus wanita.

Di sebelah kolam air panas pria itu terdapat kolam air panas pribadi juga. Bila ingin menikmatinya, pengunjung harus membayar Rp 30 ribu.

Menurut salah satu tukang pijat dan penjual belerang di sana, Kholil, kolam air panas ini mengandung mineral dan kalium. Air panas ini banyak dicari pengunjung untuk menyembuhkan aneka penyakit.

"Air ini untuk pengobatan darah tinggi, asam urat, kolesterol, melancarkan peredaran darah, saraf kejepit, penyakit gula," katanya.

Kholil bercerita, saat kondisi ramai, pemandian air panas itu dikunjungi ratusan orang. Biasanya tempat itu ramai pada hari Sabtu dan Minggu.

Kholil menjelaskan pemandian air panas ini memang dikelola warga Desa Karang Tengah. Katanya, tiket Rp 10 ribu yang kami bayar digunakan untuk pembangunan di pemandian.

"Ini istilahnya sukadaya warga, bukan pemda. Untuk gotong royong," katanya.

"Rp 10 ribu buat pembangunan di sini," imbuhnya.

Sementara itu, detikcom juga sempat berbincang dengan tukang pijat lainnya. Katanya, tempat ini dikelola salah satu warga Karang Tengah yang disebut Pak Haji. Uang dari penjualan tiket di gerbang depan pemandian sebesar Rp 20 ribu itu masuk ke kantongnya, sementara para pedagang dan tukang pijat di sini mengandalkan pemasukan dari wisatawan yang datang membeli dagangan dan jasa mereka.

Selain pemandian air panas Gunung Pancar, ini 10 berita terpopuler detikTravel lainnya:




(bnl/bnl)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Ide Wisata di Jabar
Ide Wisata di Jabar
57 Konten
Jawa Barat memiliki tempat wisata alam yang menyejukkan. Berikut beberapa ide tempat wisata di Jawa Barat.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads