Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Kamis, 29 Des 2022 07:37 WIB

TRAVEL NEWS

Taksi Puskopau di Bandara Halim Tak Efisien, Biaya Jadi Beban Penumpang

Sejumlah taksi bandara Puskopau menunggu penumpang di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2022). Mahalnya tarif taksi di Bandara Halim Perdanakuma, Jakarta, menjadi sorotan warganet. Warganet menduga tarif tinggi tersebut akibat praktik monopoli.
Taksi di Bandara Halim Perdanakusuma (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Banyak sekali hal yang dipertanyakan pengamat penerbangan terkait mahalnya tarif taksi di Bandara Halim Perdanakusuma. Kendaraan umum ini juga dinilai tak efisien.

Dan, hal itulah yang menyebabkannya menjadi mahal. Adalah pengamat penerbangan Alvin Lie yang ikut dongkol dengan kejadian viral baru-baru ini karena selain mahal, taksi Bandara Halim Perdanakusuma juga memiliki biaya tambahan.

"Aturan mana? Aturan siapa yang mereka ikuti? Argonya ditera?" kata Alvin kepada detikcom melalui pesan singkat, Rabu (28/12/2022).

"Buktinya tarif argo yang dibayar penumpang jauh lebih mahal daripada taksi lainnya," dia menambahkan.

Terkait dengan efisiensi tadi, Alvin menyinggung tentang pola pengoperasian taksi Bandara Halim Perdanakusuma. Ketiadaan penumpang saat akan kembali ke bandara selepas mengantar penumpang jadi salah satu faktor dikereknya tarif.

"Taksi Puskopau tidak efisien karena setelah antar penumpang dari HLP harus balik ke HLP kosong tanpa penumpang. Itu yang bikin mereka terapkan tarif tinggi," kata dia.

Alvin lalu mempertanyakan kenapa tiada taksi lain yang masuk ke Bandara Halim Perdanakusuma. Karena itu, ia ingin Komisi Pengawas Persaingan Usaha agar masuk memberikan pendampingan.

"Mengapa tak izinkan taksi selain Puskopau untuk beroperasi? KPPU perlu masuk nih," dia menegaskan.

"Organda itu asosiasi swasta. Yang menetapkan tarif angkut adalah Kemenhub/dishub," katanya menanggapi pernyataan bahwa operasional taksi bandara sudah sesuai dengan Surat Keputusan (Skep) Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Angkutan Darat (DPP Organda) DKI Jakarta Tahun 2022.

Respons Puskop Lanud Halim Perdanakusuma

Ketua Puskop Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Mayor (Pnb) Ali Ngimron menyebut kegiatan operasional taksi bandara mengacu pada Skep DPP Organda DKI Jakarta Nomor Skep.024/DPP Organda/X/2022 tentang penyesuaian tarif angkutan umum dan taksi bandara di Jabodetabek.

Dia menjelaskan operasi angkutan darat di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma saat ini bukan hanya taksi Puskopau, tetapi juga ada operator taksi lainnya. Dia mengatakan ada empat operator angkutan darat berbasis online.

Namun sebelumnya, cuitan @sylvikartika yang viral menyebut hanya ada tiga opsi kendaraan di sana, yaitu taksi Puskopau, Grab Puskopau, dan Gojek Puskopau. Menurutnya semua yang ada di Puskopau sudah di-mark-up harganya, lalu diminta membayar biaya tambahan atau surcharge.

ATS Sebut Operasional taksi Bandara Halim Ditangani AP II

CEO Whitesky, yang membawahi PT PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS), Group Denon Prawiraatmadja, menyebut bahwa yang berwenang dalam mengatur taksi di Bandara Halim adalah operator bandara, yaitu PT Angkasa Pura II (Persero).

"Jadi, yang seharusnya mengatur taksi-taksi apa saja yang boleh beroperasi di Halim adalah operator Bandara Halim," katanya saat dihubungi detikcom, Rabu (28/12/2022).

Denon menjelaskan kerja sama antara PT ATS dengan PT Angkasa Pura II (Persero). AP II adalah sebagai pengelola bandara Halim dan pemilik Badan Usaha Bandar Udara (BUBU). Sejak 1 September 2022 disepakati operatorship Bandara Halim tetap di AP II.

"Jadi dalam kaitan manajerial Bandara Halim per 1 September kemarin, kita bersepakat operatorship Bandara Halim tetap di AP II," tuturnya.

Hal ini termasuk kewenangan penataan dan aksesibilitas taksi dan penunjangnya.



Simak Video "Polisi: Anggota Densus Bunuh Sopir Taksi di Depok Karena Motif Ekonomi"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA