Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 01 Jan 2023 14:20 WIB

TRAVEL NEWS

Walau Angka Covid Tinggi di Negaranya, Tetap Banyak Negara 'Ngarepin' Turis China

Syanti Mustika
detikTravel
A Chinese tourist gets ready to pose for a photo atop a white yak being led by a Tibetan man in Namtso in western Chinas Tibet Autonomous Region, Wednesday, June 2, 2021. Tourism is booming in Tibet as more Chinese travel in-country because of the coronavirus pandemic, posing risks to the regions fragile environment and historic sites. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Ilustrasi turis China (AP/Mark Schiefelbein)
Jakarta -

Amerika Serikat, India, Jepang dan sejumlah negara lainnya membatasi masuknya turis China. Namun ternyata lebih banyak negara yang membuka pintu dengan lebar menyambut dicabutnya kebijakan karantina di negara tersebut.

Sebelumnya China telah mengumumkan bahwa mereka telah mencabut kebijakan karantina bagi kedatangan internasional. Tentu saja ini jadi lampu hijau bagi warganya untuk bebas traveling ke negara manapun.

Dilansir dari CNN, Jumat (30/12/2022) Amerika Serikat, Taiwan, Jepang dan India mengumumkan bahwa mereka menerapkan tes pra-kedatangan untuk turis China dan siapapun yang baru pulang dari Negeri Tirai Bambu tersebut. Hal ini dikarenakan ketakutan mewabah kembali Covid karena di China angka Covid kembali tinggi.

Namun, kedatangan turis China juga menjadi kabar bahagia bagi banyak negara yang memang wisatanya cukup bergantung pada kedatangan turis China.

Departemen pariwisata dan kedutaan besar Prancis, Thailand, Kanada, Australia, Selandia Baru, Denmark, Norwegia, Belanda, Spanyol, Portugal, Austria, dan Swiss semuanya memposting pesan di Weibo (Twitter versi China) yang isinya mengundang turis China untuk datang ke negara mereka.

"Teman-teman China, Prancis menyambut Anda dengan tangan terbuka!" kedutaan Prancis menulis di Weibo.

Administrasi pariwisata nasional Thailand menulis "Thailand telah menunggu Anda selama tiga tahun!".

Suka cita warga China yang akhir bisa bepergian kembali juga terlihat di Weibo. Dengan hashtag 'Where to travel abroad next year' trending di sana dengan 80 juta tampilan.

Sebelum pandemi, faktanya China adalah pasar terbesar di dunia untuk perjalanan keluar negeri, setelah meroket dari 4,5 juta pelancong pada tahun 2000 menjadi 150 juta pada tahun 2018.

Menurut Organisasi Pariwisata Dunia PBB, China juga negara pembelanja terbesar di dunia yang menyumbang USD 277 miliar atau 16% dari total USD 1,7 triliun dunia pengeluaran pariwisata internasional,

China juga menyumbang 51% dari PDB perjalanan dan pariwisata di kawasan Asia-Pasifik pada 2018, menurut World Travel and Tourism Council. Dan wisatawan China biasanya menyumbang 30% dari semua kedatangan di Thailand.



Simak Video "Alasan Indonesia Tak Wajibkan Turis China Negatif Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/sym)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA