Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Selasa, 03 Jan 2023 20:10 WIB

TRAVEL NEWS

Utamakan Kesejahteraan Gajah, Wisata Way Kambas Bakal Eksklusif?

Putu Intan
detikTravel
Taman Nasional Way Kambas di Lampung
Taman Nasional Way Kambas. Foto: (Rasuane Noor/d'Traveler)
Lampung -

Taman Nasional Way Kambas akan mengubah konsep wisata yang lebih mengutamakan kesejahteraan gajah. Wisatawan yang datang ke sana jumlahnya akan dibatasi.

Selama hampir 3 tahun ditutup, pengelola Taman Nasional Way Kambas rupanya melakukan sejumlah evaluasi kegiatan wisata yang melibatkan gajah di sana. Sebelumnya, wisatawan yang datang ke Way Kambas dapat menunggang gajah, menyaksikan atraksi gajah, sampai menonton gajah bermain bola. Hanya saja hal tersebut dinilai mengeksploitasi gajah.

Oleh karena itu, Humas Taman Nasional Way Kambas, Sukatmoko menjelaskan bahwa ke depannya akan diberlakukan wisata yang lebih edukatif tanpa menyakiti gajah. Rencananya, Taman Nasional Way Kambas dibuka kembali dengan konsep baru pada pertengahan 2023.

Wisatawan dapat mengunjungi pusat pelatihan gajah untuk mendapatkan pembelajaran terkait gajah.

"Kemudian pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan gajah, contohnya ikut memandikan gajah, melakukan cek kesehatan, memberi makan gajah ataupun ikut angon (menggembala gajah)," ujarnya.

Sukatmoko juga memaparkan, wisatawan akan diajak mengamati perilaku gajah langsung di alam. Dengan begitu, wisatawan dapat mengenal kehidupan gajah dengan lebih baik.

"Ada beberapa spot pengamatan satwa termasuk pengamatan gajah. Jadi melihat dari jauh bagaimana perilaku gajah ketika ada di dalam. Jadi gajah-gajah yang kita gembalakan itu dia secara alami makan sendiri, mencari rumput, bersosialisasi di kelompoknya," kata dia.

Dengan demikian, Sukatmoko berharap baik wisatawan maupun gajah akan mendapatkan manfaat positif. Terutama untuk gajah yang tak perlu tertekan disuruh melakukan atraksi.

"Dengan begini satwa merasa nyaman, merasa tidak harus dipaksa membawa beban. Gajah kok harus disuruh main bola, main bola ya orang, masa gajah main bola. Itu secara kehewanan bisa lebih baik," ucapnya.

Kemudian Sukatmoko memaparkan akan ada aturan baru untuk wisatawan. Ia mengatakan, wisata massal (mass tourism) akan berganti dengan wisata minat khusus.

"Tren mass tourism kurang bagus, hanya membuat dampak negatif sebagai contoh sampah. Lebih kepada wisata terbatas, minat khusus bagi yang ingin tahu tentang gajah yang akan datang ke Way Kambas. Jadi ada kuota pembatasan (jumlah wisatawan)," kata dia.

Mengenai kemungkinan adanya kenaikan harga tiket, Sukatmoko menjelaskan itu sebagai konsekuensi dari penerapan konsep yang lebih menyejahterakan satwa ini. Ia tak menampik ada kemungkinan melihat gajah di Taman Nasional Way Kambas jadi lebih eksklusif.

"Dengan adanya seperti itu, wisata yang lebih eksklusif inilah yang nantinya melibatkan pelaku usaha wisata. Harapannya (pelaku wisata) dari masyarakat sekitar," ujarnya.

Lebih lanjut Sukatmoko berharap rencana konsep baru Taman Nasional Way Kambas ini dapat didukung banyak pihak, terutama masyarakat sekitar. Way Kambas ingin masyarakat sekitar juga dapat memanfaatkan dampak positif bila konsep tersebut dijalankan.

"Tren bagus ini harapannya masyarakat sekitar kawasan tidak jadi penonton saja tapi pelaku. Hasil wisata mengalirnya ke masyarakat, untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.



Simak Video "Bayi Gajah Sumatera Pertama yang Lahir di Lembaga Konservasi Lampung"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/ddn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA