Mati Lampu, Bandara Manila Chaos-65 Ribu Penumpang Terlantar

Bandara Internasional Ninoy Aquino di Manila, Filipina terkena pemadaman listrik bergilir. 300 Penerbangan dan 65 ribu traveler jadi korban. Situasi pun chaos!

Sebanyak 300 penerbangan, baik domestik maupun internasional di bandara tersebut, mengalami delay, dialihkan bahkan dibatalkan. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (1/1), di hari pertama tahun 2023.

Pembatalan penerbangan terpaksa dilakukan otoritas Filipina setelah pemadaman listrik memutuskan peralatan komunikasi dan radar di Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA).

Dilansir dari AP, Rabu (4/1/2023), Sekretaris Transportasi Filipina, Jaime Bautista sampai harus meminta maaf secara terbuka kepada publik Filipina atas insiden tersebut.

Bautista meminta maaf atas ketidaknyamanan yang harus dialami oleh para penumpang. Dia menyebut otoritas terkait telah bekerja keras untuk menangani semua penumpang yang terdampak.

Padamnya aliran listrik, membuat petugas Air Traffic Management Center, sama sekali tidak bisa bekerja untuk memantau lalu lintas pesawat yang mengudara di atas langit Manila. Mereka juga tidak bisa berkomunikasi dengan pilot, maupun menggunakan radar.

Baru pada sore hari, sekitar pukul 17.50 waktu setempat, sistem Air Traffic Control di bandara tersebut mulai berangsur normal. Penerbangan pun kembali beroperasi, meski tidak seperti sebelumnya. Proses recovery seutuhnya akan memakan waktu 72 jam.

Gara-gara insiden mati lampu itu, sempat terjadi kekacauan di counter check-in yang ada di bandara saat ribuan orang berusaha mem-booking ulang tiket penerbangan mereka atau mencari penerbangan alternatif yang ada.

Sementara sejumlah orang lainnya yang telah naik pesawat sebelum gangguan terjadi, diminta menunggu selama beberapa jam sebelum diminta turun dari pesawat.

Para penumpang yang terjebak di bandara meluapkan kemarahan dan kekesalan mereka atas gangguan yang terjadi dan kurangnya informasi dari pihak bandara.

Situasi Ninoy Aquino International Airport Foto: AFP via Getty Images/KEVIN TRISTAN ESPIRITU

Salah satunya adalah miliarder Manny Pangilinan. Bos perusahaan telekomunikasi PLDT itu sedang dalam perjalanan pulang ke Manila setelah tahun baruan di Tokyo, Jepang.

"Kami diberi tahu, fasilitas komunikasi dan radar di bandara Manila mati. Saya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah dari Tokyo. Sudah terbang 3 jam, tapi harus kembali lagi ke Haneda. 6 Jam terbang yang sia-sia, hanya ketidaknyamanan yang dirasakan oleh traveler. Ini adalah sebuah kerugian luar biasa bagi sektor pariwisata dan bisnis," cuit Manny di Twitter.