Beli Tiket Kereta Gampang Sih, tapi Harganya Dirasa Anker Mahal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Beli Tiket Kereta Gampang Sih, tapi Harganya Dirasa Anker Mahal

Femi Diah - detikTravel
Kamis, 05 Jan 2023 15:19 WIB
Dirut PT KAI Didiek Hartantyo dan Komut PT KAI Said Aqil mengecek kesiapan kereta api menjelang Natal dan Tahun Baru. Mereka juga meninjau Stasiun Kroya.
Foto: Dok KAI
Jakarta -

Pembelian tiket kereta api semakin mudah kini. Sebaliknya, harga tiket malah tidak ramah di kantong lagi.

Pembelian tiket kereta api tidak lagi membuat traveler harus antre di loket pembelian tiket di stasiun. Pilihan pembelian tiket juga tidak hanya lewat situs pemesanan tiket daring, seperti Traveloka atau tiketcom.

Kini, kereta api memiliki aplikasi pembelian tiket sendiri, yakni melalui KAI Access. Aplikasi pemesanan tiket kereta api itu dikembangkan dan diterbitkan oleh PT Kereta Api Indonesia sejak 2014. KAI Access mulanya hanya menawarkan fitur pemesanan tiket kereta api baik jarak jauh maupun menengah, tetapi saat ini KAI Access sudah merambah ke pemesanan tiket kereta api lokal, pembatalan, pengubahan nomor kursi, dan pengubahan waktu keberangkatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam prosesnya, traveler juga bisa memesan makanan saat naik kereta api lewat KAI Acces. Juga, kebutuhan lain, misalnya mengubah jadwal, pembatalan, memesan kereta bandara, bahkan bisa mengakses informasi KRL.

Kemudahan itu rupanya diiringi dengan melonjaknya harga tiket kereta api. Salah satu anak kereta api alias anker, Yusmei, mengakui pembelian tiket kereta api menjadi lebih mudah saat ini. Dia hanya perlu membuka HP kemudian memilih stasiun asal dan tujuan.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, dia bisa mengecek ketersediaan bangku dan memilih gerbong yang diinginkan lewat HP. Pembayaran juga tidak perlu susah payah. Meskipun, pilihan pembayaran tidak sebanyak melalui agen perjalanan daring (OTA) lainnya.

"Tapi, fasilitas itu kan memang sudah semestinya diberikan oleh PT KAI kepada pelanggan di zaman sekarang. Semua orang bisa dengan mudah mengakses ketersediaan tiket dan pembeliannya," kata Yusmei dalam perbincangan dengan detikTravel.

"Bukankah dengan pembelian tiket yang lebih mudah itu artinya penumpang kereta juga semakin banyak? Saya bingung kereta api kan moda transportasi massal, seharusnya harganya lebih terjangkau," dia menambahkan.

Yusmei juga sempat membandingkan harga tiket kereta api dengan tiket pesawat dari Jakarta ke Solo dan sebaliknya.

"Setelah lihat harga tiket kereta mahal. Saya mengecek harga tiket pesawat pada hari yang sama sekitar Rp 750 ribu, selisihnya sedikit. Apalagi kalau dibandingkan bus. Harga tiket Rosalia Indah Solo-Jakarta untuk kelas eksekutif hanya Rp 220 ribu, kelas di atasnya lagi Rp 350 ribu. Saya bingung kereta api kan moda transportasi massal, seharusnya harganya lebih terjangkau," kata dia.

"Seharusnya, PT KAI lebih memperhitungkan lagi harga tiket kereta ini, jangan terlalu mahal. Saya cek yang naik bukan cuma kelas eksekutif, tapi juga untuk kelas ekonomi. Kenaikannya sangat terasa, apalagi kondisi ekonomi sedang lesu seperti ini. Kalau harganya masih kemahalan gini, ya jadi menimbang-nimbang pindah moda, padahal sudah nyaman banget naik kereta. Kalau pertimbangannya cari cepat pindah pesawat, kalau mau cari yang miring ya pindah bus. Tolonglah PT KAI lebih bijak dalam memasang tarif," dia menambahkan.

Sebelumnya, PT KAI merespons dengan menyebut bahwa tingginya harga tiket kereta api tergantung pasar. Sehingga, tarif kereta fluktuatif.

"Tarif KA Komersial sifatnya fluktuatif menyesuaikan dengan demand dari pelanggan. Tarifnya juga kami pastikan selalu berada dalam Tarif Batas Bawah (TBB) - Tarif Batas Atas (TBA) yang telah ditetapkan. Adapun untuk KA-KA yang sifatnya PSO, atau mendapatkan Public Service Obligation, tarifnya selalu tetap sesuai dengan tarif yang telah ditentukan oleh pemerintah," kata Public Relations KAI Joni Martinus.




(fem/ddn)

Hide Ads