TRAVEL NEWS
Paspor Jepang Tetap Terkuat di Dunia, Bisa Dipakai ke 193 Negara

Paspor Jepang menjadi paspor terkuat tahun 2023. Di tengah berbagai gejolak dunia, pemegang paspor Jepang dapat bepergian ke 193 negara.
Memasuki tahun 2023, hasil terbaru dari Indeks Paspor Henley telah dirilis Henley & Partners. Henley melakukan penilaian berdasarkan data eksklusif dari International Air Transport Association (IATA) dan didukung penelitian internal yang signifikan pada 199 paspor.
Penyusunan peringkat dilakukan berdasarkan jumlah tujuan yang dapat dikunjungi pemegang paspor tanpa memerlukan visa terlebih dahulu.
Berdasarkan penilaian tersebut, Jepang menjadi negara yang sanggup mempertahankan stabilitas dan posisinya di tengah ketegangan sejumlah negara. Jepang sukses menempati peringkat pertama sebagai paspor terkuat selama 5 tahun berturut-turut.
Warga negara Jepang dapat mengunjungi 193 negara tanpa visa. Setelah Jepang, ada Singapura dan Korea Selatan yang pemegang paspornya dapat pergi ke 192 negara.
Lalu di Eropa, ada Jerman dan Spanyol yang menempati peringkat ketiga dengan akses bebas visa ke 190 negara. Inggris menempati posisi keenam dengan 187 negara dan Amerika Serikat ke-7 dengan 186 negara.
Studi oleh Henley & Partners menunjukkan hubungan yang kuat antara kekuatan ekonomi dan kekuatan paspor. Hanya 6 persen paspor di seluruh dunia yang memberikan pemegangnya akses bebas visa ke lebih dari 70 persen ekonomi global, dan hanya 17 persen negara yang memberikan akses bebas visa kepada pemegang paspornya ke lebih dari empat per lima dari 227 tujuan dunia.
Paspor Jepang peringkat nomor satu memberikan akses bebas visa ke 85 persen dari tujuan dunia dan, secara kolektif, negara-negara ini menyumbang 98 persen dari ekonomi global (dengan kontribusi PDB Jepang sendiri sekitar 5 persen).
Di sisi lain, Afghanistan tetap berada di peringkat bawah dengan skor hanya 27, yang berarti penduduknya memiliki akses bebas visa ke 166 negara lebih sedikit daripada Jepang.
"Untuk warga global, ukuran mobilitas ekonomi dan peluang fiskal yang lebih baik yang diberikan oleh paspor mereka adalah dengan melihat persentase bagian dari PDB global yang dapat mereka akses tanpa visa," kata Dr. Christian H. Kaelin, Ketua Henley & Partners dilansir dari Forbes, Rabu (11/1/2023).
"Penelitian terbaru kami tentang seberapa banyak akses ekonomi global yang diberikan setiap paspor adalah alat yang berguna bagi investor dan memberikan wawasan baru tentang kesenjangan yang semakin melebar dan perbedaan kekayaan yang mendefinisikan dunia kita," sambungnya.
Simak Video "Pemohon Paspor Umrah Kini Tak Perlu Minta Rekomendasi dari Kemenag"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/pin)