Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Kamis, 12 Jan 2023 05:41 WIB

TRAVEL NEWS

Masih Adakah Tiket Kereta Murah?

Dwi Ari Setyadi
detikTravel
Penumpang menaiki kerete api ekonomi Airlangga di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (1/10/2021). Mulai 1 Oktober KAI mengoperasikan KA Airlangga yang merupakan KA kelas ekonomi PSO dengan relasi Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi.
KA Airlangga (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Harga tiket kereta dinilai terlalu mahal saat ini. Di antara tiket-tiket kereta yang mahal itu, ada pilihan kereta murah tetapi jangan harap bisa membeli mepet waktu keberangkatan.

Kereta dengan tiket murah yang pertama adalah KA yang masuk dalam skema tarif Public Service Obligation (PSO) alias disubsidi pemerintah. Namun, tiketnya mustahil didapatkan tanpa pemesanan jauh-jauh hari. Terutama, KA favorit sejuta umat, seperti KA Bengawan relasi Pasar Senen Jakarta ke Purwosari Solo seharga hanya Rp 74.000 atau KA Airlangga dari Pasar Senen ke Surabaya Pasar Turi yang cuma Rp 104.000.

Selama libur Nataru, saya pun kehabisan tiket KA Rajabasa dari Stasiun Tanjungkarang ke Kertapati. Untungnya, masih ada KA Kuala Stabas meski hanya sampai Stasiun Baturaja, setengah perjalanan menuju Palembang.

Yang kedua, bisa memanfaatkan tarif khusus jarak dekat di kereta jarak jauh. Bisa berhemat dari Yogya/Solo ke Surabaya.

Caranya?

Beli tiket go-show atau penjualan langsung di loket atau melalui KAI Access hingga sejam menjelang jadwal keberangkatan. Yogya/Solo Balapan- Madiun, Eksekutif Rp 60-75.000, Ekonomi Rp 35-45.000, dan Madiun - Surabaya Gubeng, Eko Rp 50.000, dan Exa Rp 75.000. Pilihan keretanya pun banyak, bahkan termasuk KA Argo Wilis yang harga tiketnya di relasi tersebut tak kurang dari Rp 400.000.

Yang ketiga adalah gabungan keduanya.

Saya sering melakukannya untuk menuju ke ibu kota dari Surakarta dan juga sebaliknya. Bila bepergian pagi hari, bisa dengan komuter Solo-Yogya (Rp 8000) jam pertama berganti KA Prameks (Rp 8000) paling awal dari Yogya ke Kutoarjo, berganti KA Kutojaya Selatan (Rp 62.000) ke Kiaracondong Bandung. Bisa ganti KA Lokal Cibatuan ke Purwakarta (Rp 8000) nyambung KA Walahar ke Cikarang (Rp 4000). Kalau ingin lebih cepat bisa ikut KA Serayu (Rp 63.000) sd tujuan akhir, Stasiun Pasar Senen. Total hanya Rp 90.000,- atau Rp 141.000.

Kalau siang, pilihannya menggunakan tarif khusus KA Ranggajati atau Kertanegara dari Solo ke Kroya (Rp 75.000) atau KA Argo Lawu ke Purwokerto (Rp 110.000) berganti KA Serayu ke Pasar Senen (Rp 67.000).

Bila malam, bisa mulai dari Purwosari menggunakan KA Kahuripan (Rp 80.000) menuju Kiaracondong, lalu berganti KA Cikuray (Rp 45.000) ke Pasar Senen atau kereta lokal KA Cibatuan (Rp 8000) ganti KA Walahar (Rp 4000) di Purwakarta ke Cikarang.

Estafet kereta murah inipun bisa untuk arah sebaliknya. Dari Stasiun Pasar Senen atau Bekasi, saya biasa menumpang KA Serayu pagi (Rp 63-67.000) dg pilihan transit di Kiaracondong, Tasikmalaya, Kroya atau hingga tujuan akhir Purwokerto. Atau pakai KA Cikuray (Rp 45.000) Bisa pula start dari Cikarang dengan KA Lokal Walahar (Rp 4000) ke Purwakarta lanjut Cibatuan (Rp 8000).

Kalau berganti di Bandung/Tasik/Ciamis, pilihan kereta lanjutannya adalah KA Kutojaya Selatan (Rp 62.000), KA Lokal Prameks (Rp 8000) dan Komuter Yogya-Solo (Rp 8000) atau KA Kahuripan(Rp 80.000) sd Stasiun Purwosari Solo. Bila transit (lagi) di Kroya/Purwokerto bisa berlanjut dengan tarif khusus menuju Yogya/Solo. Pilihan terbaik, naik KA Argo Lawu (Rp 110.000). Perjalanan yang husnul khotimah, berawal dari KA Ekonomi Subsidi dan berakhir dengan KA Eksekutif tercepat di jalur itu.

Total harga tiket sambung-menyambung kereta ini tak sampai menyentuh Rp 200.000,- Padahal tarif KA Progo yang termurah di jalur Jakarta-Yogya pun sudah melejit di atas angka tersebut saat ini.

Kalau ingin jalan malam, ikut KA Serayu Malam, berangkat dari Stasiun Pasar Senen, 20.50. Transit di Purwokerto, lanjut tarif khusus KA Ranggajati ke Yogya/Solo.

Rute lain adalah KA Airlangga sd Cirebon (Rp 49.000), tarif khusus KA Sawunggalih sd Purwokerto (Rp 30.000) dan KA Argo Lawu sd Solo (Rp 110.000). Alternatif lain KA Airlangga sd Semarang Poncol (Rp 104.000), berlanjut tarif khusus KA Brantas (Rp 65.000) atau KA Brawijaya (Rp 100.000) dari Semarang Tawang ke Solo Jebres.

Ya, resikonya pasti waktu tempuh perjalanan menjadi lebih lama. Namun tak mengapa, saya menikmatinya dengan gowes seli menyusuri destinasi kuliner di kota-kota persinggahan itu.

So, buat traveler yang diburu waktu, cara ini bukanlah pilihan yang tepat.

Traveler memiliki pengalaman sambung-menyambung kereta yang lain?

Sila berbagi cerita....

***

*Dwi Ari Setyadi penulis dan pehobi kereta api.



Simak Video "Emak-emak Nekat Terobos Palang Rel, Jatuh Sesaat Sebelum Kereta Lewat"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA