Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Senin, 16 Jan 2023 16:40 WIB

TRAVEL NEWS

Mata Air Asin Muncul di Sumedang, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Nur Azis
detikTravel
Sumber mata air asin di salah satu desa di Kabupaten Sumedang.
Foto: Mata air asin di Sumedang (Nur Azis/detikcom)
Sumedang -

Mata air dengan rasa asin muncul di Sumedang. Kemunculannya masih jadi misteri karena lokasinya jauh dari laut. Namun, begini penjelasan ilmiah dari para ahli.

Mata air asin itu berada di Blok Ciseupan, Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang. Mata air tersebut mempunyai rasa asin yang pekat padahal jauh dari pantai atau laut.

Penyelidik Bumi Muda di Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi, Budi Joko Purnomo memaparkan, fenomena tersebut bagi para geolog merupakan fenomena biasa. Mata air seperti itu, sambung dia, banyak ditemui di daratan pulau Jawa.

"Seperti keberadaan mata air asin yang pernah ditemui di daerah Jawa Timur ada lumpur lusi itu airnya asin juga, terus di daerah Jawa Tengah di sekitaran Klaten, ada daerah namanya Bayat, itu kalau kita ngebor sampai kedalaman sekitar 100 meter itu airnya asin," ungkap Budi, Senin (16/1/2023).

Keistimewaan dari keberadaan mata air asin di Desa Ciuyah, Sumedang, menurut Budi, lantaran mata air itu muncul dari permukaan tanah yang dangkal.

"Uniknya itu saja sih, kalau di daerah lain itu biasa ditemukan dari kedalaman beberapa puluh atau ratus meter tapi di Ciuyah Sumedang ini, kalau baca di berita, bahkan ada rembesan-rembesannya yang muncul ke permukaan," terangnya.

Budi pun menjelaskan secara ilmiah terkait fenomena kemunculan mata air asin tersebut. Menurut Budi, kawasan yang memunculkan mata air asin ada kemungkinan dulunya merupakan kawasan lautan pada saat puluhan atau jutaan tahun lalu.

"Berdasarkan umur geologi ya, dulunya kawasan itu kemungkinan adalah lautan kemudian terjebak dan lambat laun terjadi pengendapan sehingga sampai sekarang airnya masih tersimpan di lapisan batuan," paparnya.

"Nah dalam kondisi ini, kemungkinan telah terjadi adanya rekahan pada lapisan batuan itu, sehingga rembesan airnya muncul ke permukaan tanah kemudian membentuklah jadi mata air asin," terang Budi menambahkan.

Ia pun mencontohkan, keberadaan mata air asin di sekitaran Candi Borobudur, Jawa Tengah. Di sana dulunya kemungkinan merupakan kawasan danau atau rawa.

"Di sana juga dulunya mengalami proses penguapan yang intens sehingga airnya jadi agak asin, lalu lambat laun semakin terendapkan menjadi sedimen-sedimen hingga tertutup oleh lapisan tanah seperti sekarang dan pada saat dilakukan pengeboran lebih dari 50 meter saat sekarang, itu akan keluar air sedikit asin," paparnya.

Ia menegaskan bahwa keberadaan mata air asin di Desa Cisuyah, Sumedang tidak ada kaitannya dengan keberadaan Gunung Tampomas. Begitu juga dengan keberadaan pepohonan yang ada di sana.

"Jadi itu tidak ada kaitannya dengan Gunung Tampomas, itu berbeda sistem," ujarnya.

"Terus itu juga bukan disebabkan karena ada pepohonan di sana, sebab sistem ini terbentuknya sudah puluhan atau jutaan tahun lalu, sudah lama sekali," terang Budi menambahkan.

Budi nenambahkan, beberapa mata air yang muncul di Desa Ciuyah kemungkinan lantaran banyaknya rekahan pada lapisan batuan yang menyimpan kandungan air asin.

"Banyaknya rembesan mata air asin, itu bisa jadi karena lapisan yang mengandung air asin itu, terjadi banyak rekahan dan patahan sehingga air yang terkandung di dalamnya naik ke atas ke permukaan," ucapnya.

Dari dasar mata air itu pun tampak mengeluarkan gelembung-gelumbung udara. Sumber mata air itu berada di tengah area pesawahan warga atau tepatnya di sekitar area sawah milik Uka (68).

Uka mengaku orang pertama yang menemukan mata air tersebut. Mata air itu ditemukan pada 10 tahun silam.

"Saya menemukan mata air ini 10 tahun yang lalu, terus sama keponakan-keponakan saya saat itu digali dan dibuatkan kolam seperti sekarang ini," ungkap Uka.


------

Artikel ini telah naik di detikJabar dan bisa dibaca selengkapnya di sini.



Simak Video "Ini Asep, Kades Viral Berambut Mohawk dari Sumedang"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA