TRAVEL NEWS
3 Minggu Kebanjiran, Petani di Pati Bikin Wisata Perahu Buat Bertahan

Sudah 3 minggu ini, banjir melanda areal persawahan di Pati, Jawa Tengah. Tak kehabisan akal, petani ini bikin wisata perahu buat bertahan hidup.
Banjir di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, belum juga surut. Warga yang tak bisa bekerja karena lahannya terendam banjir, berinisiatif membuat wisata perahu untuk mencukupi kebutuhan.
Sudah hampir tiga pekan banjir merendam 25 desa di enam kecamatan di Pati. Salah satu desa terparah dilanda banjir di Desa Mintobasuki.
Pantauan di lokasi desa Mintobasuki, Senin (16/1/2023) pukul 14.00 WIB, genangan banjir di jalan desa masih sekitar 50 sentimeter. Sedangkan di rumah-rumah warga ada yang mencapai 1,2 meter.
Warga beraktivitas menggunakan perahu. Sebab jalan belum bisa dilintasi kendaraan roda dua dan empat. Warga pun tidak bisa bekerja karena lahan pertanian terendam banjir.
Baca juga: Kenapa Pesawat Sering Jatuh di Nepal? |
Warga lalu berinisiatif untuk membuat wisata perahu. Pendapatan dari wisata perahu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Hal ini seperti dilakukan Suyatman (49).
Suyatman menceritakan sudah empat hari bersama dua warga lain membuat wisata perahu. Dari perahu yang dimiliki kemudian digabung untuk menyediakan jasa naik perahu keliling persawahan yang terendam banjir.
Suyatman mengaku membuat jasa wisata perahu karena tidak bisa bekerja. Pertanian yang berada di pinggir Sungai Silugonggo terendam banjir hampir tiga pekan.
"Sekitar empat hari ini (bikin wisata perahu). Alasannya sekarang pekerjaan macet total, sebisanya kerja untuk sehari-hari seperti ini mendirikan wisata perahu," jelas Suyatman kepada detikJateng di lokasi.
Perahu yang dia sewakan mulai ramai pukul 15.00 WIB sampai petang. Sekali jalan ada 20 anak-anak naik perahu. Mereka diajak keliling persawahan yang terendam banjir. Setiap orang dikenakan tarif Rp 5 ribu.
"Mulai jam 15.00 WIB sampai sore. Per orang Rp 5 ribu, tiga kali putaran. Rutenya ke area sawah ada sekitar 1 kilometer," ujarnya.
Menurutnya selain dirinya ada dua perahu milik warga lainnya yang digunakan untuk wisata perahu. Menurutnya banjir di desanya langganan setiap tahun.
"Banjir di sini memang lama, sebabnya kiriman dari Godo Gunung Panti turunnya sini, kemarin sempat 1 meter lebih, sekarang 50 sentimeter di jalan," ungkapnya.
Salah satu pengunjung Nuruljay (22) mengatakan tertarik naik perahu yang disediakan warga. Dia pun baru pertama susur persawahan yang terendam banjir naik perahu.
"Penasaran aja, bantu warga juga yang kena banjir lewat naik perahu ini," ungkapnya di lokasi siang ini.
-----
Artikel ini telah naik di detikJateng dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
Simak Video "Momen Jenazah Warga Pati Dievakuasi Pakai Perahu Gegara Banjir"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)