Insiden Yeti Airlines menambah daftar panjang kecelakaan pesawat di Nepal. Selama 30 tahun terakhir, sebanyak 355 turis tewas dalam kecelakaan pesawat di Nepal.
Dilansir media India DailyO, kecelakaan Yeti Airlines di Pokhara adalah yang terburuk ketiga di Nepal. Dari 68 penumpang dan empat awak kabin, 15 di antaranya adalah warga negara asing, termasuk India.
Nepal merupakan salah satu destinasi eksotis bagi turis dunia. Kecelakaan Yeti Airlines membuat turis jadi ragu untuk datang ke sana. Bahkan banyak yang batal liburan ke sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu diungkapkan Subhash Goyal, pendiri dan ketua STIC Travel and Air Charter Group, salah satu grup pariwisata terbesar di India.
Kata dia, tragedi jatuhnya pesawat Yeti Airlines itu membuat 60 persen pemesanan liburan ke Nepal dibatalkan. Sebagian besar pembatalan berasal dari wisatawan asing terutama orang Eropa.
Mundur ke tahun 1992, Nepal sudah mencatat banyak kasus kecelakaan pesawat yang memakan korban. Kecelakaan PIA dan Thai Airways jadi yang paling parah.
Menurut data dari Aviation Safety, telah terjadi 27 kecelakaan pesawat mematikan di Nepal selama tiga dekade terakhir yang menewaskan total lebih dari 600 orang. Dari jumlah itu, 355 penumpangnya adalah turis.
Beberapa di antaranya pada 2018 ada kecelakaan pesawat Bangla Airlines yang menewaskan 51 orang. Lalu pada 2022 terjadi kecelakaan Tara Air yang menewaskan 22 orang.
Kecelakaan pesawat memang sering terjadi di sana karena berbagai faktor seperti geografis yang bergunung-gunung, cuaca buruk, hingga kurangnya perawatan pesawat yang kebanyakan sudah tua.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan