Seekor buaya 'menggendong' jasad balita yang hilang tenggelam ke dasar Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara (Kaltim) bikin heboh. Buaya tersebut tidak akan dievakuasi dari Sungai Mahakam.
Bayi itu bernama Muhammad Ziyad Wijaya (4) yang hilang pada Rabu (18/1/2023). Jasad balita itu dibawa oleh buaya ke keluarganya yang tengah berada di tepi Sungai Mahakam.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur (Kaltim) mengungkap buaya tersebut tetap dibiarkan hidup di Sungai Mahakam. Buaya muara tersebut dikatakan tidak dievakuasi lantaran wilayah itu sudah menjadi habitatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada evakuasi, karena Itu kan habitat buaya di sana. Sebelum kita ada mereka sudah ada duluan di sana dan karena sudah ada di situ agak susah mengevakuasinya," kata Kepala BKSDA Kaltim Matheas Ari Wibawanto saat dihubungi detikcom, Minggu (22/1/2023).
Ari mengatakan Sungai Mahakam memang menjadi habitat buaya. Menurutnya, ada ratusan buaya dengan berbagai ukuran yang berada di perairan tersebut.
"Jumlahnya antara puluhan bahkan ratusan, karena di muara itu adalah habitatnya dan sebagai tempat beranak-pinak. Ukurannya juga berbagai macam," ujar dia.
Lebih lanjut Ari menekankan agar masyarakat setempat tetap waspada saat beraktivitas di lokasi khususnya di kawasan muara. BKSDA juga sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga.
"Kita sudah melakukan beberapa kali sosialisasi kepada masyarakat. Dan mereka sebenarnya sudah paham terkait itu. Karena ketika masyarakat membangun rumah di pinggir sungai, mereka sudah paham di sana ada habitat buaya," kata dia.
BKSDA juga telah memasang plang imbauan di lokasi-lokasi yang kerap menjadi wilayah habitat buaya. Itu demi mengantisipasi kasus penyerangan buaya terhadap manusia.
"Jadi masyarakat harus lebih hati-hati, terutama saat beraktivitas di pinggir sungai, sebab terkait buaya menjadi konsen kita juga karena satwa ini dilindungi," kata Ari.
Kronologi Jasad Bayi 'Digendong' Buaya
"Sekitar jam 07.00, tim mendapat informasi keluarga bahwa mereka melihat ada seekor buaya membawa jasad manusia. Setelah dilepas ternyata jasad itu anak yang kita cari," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kaltim Melkianus Kotta saat dihubungi detikcom, akhir pekan lalu.
Jasad korban ditemukan di Perairan Muara Jawa, Kutai Timur. Oleh si buaya, balita itu dibawa dari tengah sungai menuju ke tepi sungai dan telah ditunggu oleh pihak keluarga.
"Jaraknya dari lokasi kejadian itu 1,5 kilometer. Saat buaya berada di dekat keluarga, langsung dilepaskan korban," tuturnya.
Melkianus menuturkan buaya tersebut membawa jasad balita dengan cara menggigit punggung korban.
"Informasi tim yang di lapangan pada saat itu buaya menarik menggigit punggung bocah itu menggunakan mulut," kata Melkianus.
Jasad korban dipulangkan oleh buaya dengan kondisi tubuh yang masih utuh.
Sejauh ini, ada dua teori soal buaya itu dan melihatnya sebagai fenomena yang berbeda. BRIN menyebut peristiwa itu terjadi secara alami karena insting buaya yang kerap memindahkan mangsa. Buaya tersebut kemungkinan akan menjadikan jasad balita sebagai mangsa.
Teori lain menyebutkan bahwa buaya dan manusia di Kutai Kertanegara sudah hidup berdampingan, sehingga mereka saling memberikan timbal balik.
***
Artikel ini juga tayang di detikSulsel. Selengkapnya klik di sini.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum