Nasib Joshimath, Kota Wisata di Pegunungan Himalaya yang Nyaris Tenggelam

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 25 Jan 2023 06:11 WIB
Kota Joshimath. Foto: Getty Images/iStockphoto/© So Hum
Jakarta -

Daerah yang terancam tenggelam tak cuma dekat laut. Nyatanya, daerah di pegunungan juga punya ancaman sama, seperti halnya di Joshimath.

Joshimath merupakah kota di Distrik Chamoli di negara bagian Uttarakhand, India. Berada di kawasan Himalaya, kota ini menjadi pintu gerbang pendakian ke gunung tersebut. Selain sering dikunjungi pendaki, wisatawan juga kerap datang ke sana untuk melakukan wisata religi ke kuil-kuil serta berendam di sumber air panas.

Sayangnya, Joshimath terancam tenggelam. Menurut Kepala Negara Bagian Uttarakhand Pushkar Singh, sekitar 25 persen wilayah Kota Joshimath telah terdampak penurunan muka tanah.

Joshimath dihuni 2.500 penduduk dan memiliki sekitar 4.500 bangunan yang tersebar di daerah seluas 2,5 kilometer persegi. Dari jumlah bangunan itu, sebanyak 800 bangunan telah retak dan ada juga yang sengaja dihancurkan karena dinilai tidak aman.

"Tampaknya daerah Joshimath yang tenggelam, yang terdiri dari permukima, rumah, dan konstruksi, tidak akan bertahan," kata ahli geologi Dr SP Sati dikutip dari BBC, Selasa (24/1/2023).

"Tidak ada halangan menuruni lereng untuk mencegah penurunan muka tanah, dan seharusnya ada beberapa halangan," katanya merujuk pada kurangnya tutupan hijau di daerah tersebut.

Joshimath dibangun di atas puing-puing tanah longsor yang dipicu oleh gempa bumi, dan terletak di zona rawan gempa. Di sana juga kerap terjadi longsor yang makin melemahkan kekuatan tanah.

Penurunan akan berlanjut sampai tingkat baru yang lebih rendah tercapai. Hal itu disampaikan CP Rajendran, seorang ahli geosains dan asisten profesor di National Institute of Advanced Studies.

"Akhirnya akan stabil, tapi saat itu banyak bangunan yang akan rusak," katanya.

Warga juga khawatir hujan atau salju di hari-hari dan minggu-minggu mendatang bisa memperburuk keadaan.

Kota Joshimath. Foto: Getty Images/iStockphoto/Mrinal Pal

Para ahli mengatakan krisis saat ini disebabkan oleh beberapa faktor termasuk pembangunan yang tidak direncanakan selama bertahun-tahun, proyek pembangkit listrik tenaga air dan kurangnya sistem drainase yang tepat.

Sementara itu masyarakat lokal juga marah pada perusahaan listrik India terkemuka, NTPC Ltd milik pemerintah. Perusahaan ini membangun proyek pembangkit listrik tenaga air Tapovan Vishnugad dan menggali terowongan melalui ekosistem yang rapuh.

"Perusahaan bertanggung jawab atas kerusakan kota Joshimath yang bersejarah dan berbudaya, dan harus memberi kompensasi kepada penduduk," kata Atul Sati, ketua kelompok yang mengadakan protes untuk menyelamatkan kota.

Di sisi lain, NTPC telah membantah tuduhan tersebut. Dalam sebuah pernyataan, dikatakan terowongannya tidak melewati bawah kota dan berada pada "jarak horizontal lebih dari satu kilometer dari batas luar Kota Joshimath".

Menteri listrik federal RK Singh juga telah menolak hubungan antara pembangkit listrik dan kondisi kota. "Tidak ada yang terjadi pada desa terdekat dan desa-desa di atas proyek, dan tidak ada yang terjadi pada semua desa dalam jarak 15 km itu," katanya dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Tonton juga Video: Pegunungan di Makkah Menghijau Usai Diguyur Hujan






(pin/fem)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork