Bandara Internasional Palm Beach, Florida dibuat geger dengan pengakuan salah satu penumpang pesawat yang berkata membawa bom di dalam tasnya. Semua penumpang pun dievakuasi.
Diberitakan ABC News, Kamis (26/1/2023) peristiwa ini terjadi di penerbangan Frontier Airlines yang dijadwalkan berangkat pada pukul 17:02 pada hari Selasa (24/1) menuju Philadelphia. Penerbangan tertunda setelah seorang pria dalam pesawat mengancam membawa bom dalam tasnya.
Penumpang langsung dievakuasi menjauhi bandara. Penjinak bom dan anjing pelacak dikerahkan ke lokasi untuk mencari bom yang dimaksud. Mereka juga ditugaskan untuk mendeteksi kemungkinan ancaman lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, negatif. Tidak ditemukan bom atau peledak di pesawat dan sekitar bandara.
Akibat ancaman bom ini, sekitar enam penerbangan mengalami keterlambatan. Setelah dipastikan aman, para penumpang diperbolehkan kembali masuk ke dalam bandara menuju area Terminal C.
Danielle Matthews, saudara dari salah satu penumpang di Frontier Airlines, mengatakan kepada The Daily Beast bahwa pesawat tersebut direncanakan untuk terbang ke Philadelphia saat kejadian itu. Namun, karena ancaman bom, para penumpang yang tersisa diturunkan dan diperiksa di dekat gerbang.
Matthews juga mengatakan bahwa saudarinya mengirimi dia SMS, bahwa semua toko dan restoran di terminal telah ditutup. Evakuasi concourse menyebabkan semua orang yang turun dari pesawat dipindahkan ke Terminal A atau B. Maskapai yang berangkat dari PBIA dari Terminal C antara lain Breeze Airways, Delta Airlines, Frontier Airlines, JetBlue Airways, dan Spirit Airlines.
Tepat setelah jam 21.00, tujuh penerbangan yang tertunda di bandara, termasuk penerbangan Frontier dijadwalkan berangkat pada jam 20.08.
Penyidik mengatakan pria yang membuat ancaman itu telah ditangkap. FBI akan menindaklanjuti dengan tuduhan yang akan ditujukan pada penumpang yang membuat ancaman bom ini.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan