TRAVEL NEWS
Terlalu! Taman Hiburan Paksa Babi Bungee Jumping untuk Promosi Wisata

Sebuah taman hiburan di China memicu gelombang kemarahan di media sosial. Sebabnya, taman hiburan itu memaksa seekor babi melakukan bungee jumping.
Dikutip dari BBC, rekaman video menunjukkan seekor babi diikat dan digantung di puncak menara berwarna merah. Kemudian, babi itu didorong untuk melakukan bungee jumping. Tinggi menara tidak main-main, mencapai 68 meter.
Taman hiburan yang berlokasi di Chongqing itu menyebut aksi itu diadakan untuk menandai dibukanya atraksi bungee jumping baru. Setelah melakukan aksi itu, babi dikirim ke rumah jagal.
Aksi tersebut menyebabkan kemarahan warganet. Taman hiburan menyadari kesalahan dan meminta maaf.
"Kami dengan tulus menerima kritik dan saran netizen. Kami meminta maaf kepada publik," kata perwakilan pengelola.
"Kami akan mengubah promosi dan pemasaran wisata kami dengan lebih sip. Selain itu, kami akan memberikan layanan yang lebih baik kepada wisatawan," ditambahkan.
Setelah ditelusuri, insiden itu terjadi pada 18 Januari 20223 di taman hiburan Meixin Red Wine Town di Chongqing, China. Pengelola menyebut acara itu diberi tema bungee jumping babi emas sebagai penanda dibukanya bungee jumping di taman hiburan tersebut.
Babi, yang dilaporkan memiliki berat 75 kg, ditutupi jubah yang diikatkan di bahunya, kemudian didorong dari menara. Dalam salah satu video yang beredar terdengar babi itu menjerit.
Kekejaman terhadap hewan tidak dapat dihukum oleh hukum di China. Namun, ada peningkatan kesadaran akan masalah kesejahteraan hewan dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun segelintir orang membela insiden tersebut di media sosial, dengan mengatakan bahwa tidak ada bedanya dengan dalih membunuh babi untuk dimakan, tetapi mayoritas warganet mengutuk tindakan pengelola taman hiburan itu.
"Ini adalah taktik pemasaran yang semena-mena," kata seorang komentator.
"Membunuh hewan untuk dikonsumsi dan memperlakukannya dengan kejam untuk hiburan adalah dua hal yang berbeda," kata yang lain.
"Tidak perlu menyiksa mereka seperti ini," yang lain menimpali.
Organisasi perlindungan hewan Peta mengutuk insiden tersebut. Peta menyebutnya sebagai kekejaman terhadap hewan yang paling buruk.
"Babi mengalami rasa sakit dan ketakutan dengan cara yang sama seperti yang kita alami. Dan aksi promosi yang menjijikkan itu seharusnya masuk kategori ilegal," kata Jason Baker, wakil presiden senior kampanye internasional Peta.
"Tanggapan marah masyarakat China harus menjadi peringatan bagi pembuat kebijakan China untuk segera menerapkan undang-undang perlindungan hewan," dia menegaskan.
Simak Video "Duh! Populasi Satwa Liar di Dunia Turun 69%"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)