Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Selasa, 31 Jan 2023 15:11 WIB

TRAVEL NEWS

Dunia Tipu-tipu, Wisata Jepang Sekeren Itu tapi Dibayangi Resesi Seks

Femi Diah
detikTravel
Keindahan bunga sakura bisa dijumpai dibeberapa lokasi di Jepang. Nah, berikut ini merupakan deretan spot menarik untuk menikmati bunga tersebut.
Ilustrasi pesona keindahan Jepang (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Jepang memiliki pesona yang membetot wisatawan dunia untuk singgah. Tetapi, negara itu justru tengah mengalami resesi seks.

Beban warga produktif Jepang terancam semakin meningkat. Itu jika merujuk angka kelahiran pada 2022 yang kurang dari 800 ribu orang. Angka itu terendah sejak 1899 ketika statistik kelahiran pertama dibuat di negara tersebut. Angka kelahiran yang merosot ini terjadi sejak tujuh tahun terakhir.

Yang cukup mengerikan, angka kelahiran yang menurun itu jauh lebih cepat dari yang pemerintah perkirakan. National Institute of Population and Social Security Research memprediksi pada 2017 bahwa kelahiran akan terjadi sekitar 860 ribu di Jepang dan baru akan turun di bawah 800 ribu pada 2030.

Menurunnya angka kelahiran itu dipengaruhi tingginya biaya hidup di Jepang bagi pasangan yang sudah berkeluarga. Selain itu, biaya perawatan kesuburan tergolong mahal.

Faktor lain penyebab Jepang sampai mengalami resesi seks, merujuk dari hasil survei Asosiasi Keluarga Berencana Jepang, adalah warga Jepang kurang memiliki minat untuk berhubungan seks.

Dari 1.134 orang yang berpartisipasi dalam survei itu, sebanyak 49 persen peserta berusia antara 16 hingga 49 tahun mengaku tidak pernah berhubungan seks dalam tempo sebulan.

Dalam survei itu, mereka menyebutkan alasan tidak melakukan hubungan seks karena kelelahan bekerja, sedikit minat pada seks, atau tidak mau menghadapi risiko tindakan yang mengganggu.

Dikutip dari CNN, laporan badan statistik Jepang dari tahun 2011 menunjukkan 27 persen pria Jepang dan 23 persen wanita tidak tertarik untuk menjalin hubungan romantis.

Selain itu, 61 persen pria dan 49 persen wanita berusia antara 18 dan 34 tahun ditemukan masih lajang. Dalam kelompok usia yang sama, 36 persen pria dan 39 persen wanita mengaku perawan.

Tak hanya itu, kebanyakan dari mereka juga tidak ingin memiliki anak karena sudah merasa stres dengan pekerjaan. Mereka mengutamakan karier dan biaya malah yang dibutuhkan untuk membesarkan anak.

Bagi turis asing, derita Jepang di masa datang itu tertutup oleh pesona modern-nya Tokyo dan keindahan alam seantero Jepang, juga tradisi khas negeri tersebut.



Simak Video "Populasi Menurun dalam 60 Tahun, Generasi Muda China Enggan Berkeluarga"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA