Turis asing mengungkapkan ia terserang diare saat liburan di Bali. Ia pun membeberkan gejala yang dirasakannya.
Turis asal Irlandia bernama Tammy Whelan bercerita bahwa ia terkena Bali belly, istilah yang umum digunakan kalangan pelancong bila terkena diare di Bali. Dia menyampaikan curhatannya itu melalui akun Tiktok @tammywhelan.
"Jadi dari pengalaman saya terkena Bali belly, banyak orang yang tidak memberitahumu bahwa mereka mengalaminya," kata Tammy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kamu tidak bisa berada lebih dari empat meter dari toilet dan maksud saya, kamu akan mengeluarkan kotoran dari mulut dan pantat secara bersamaan," dia menambahkan.
"Memikirkan makanan akan membuatmu sakit secara fisik dan kamu akan mengalami dehidrasi parah dan pada gilirannya kamu akan berhalusinasi," katanya lagi.
Cerita Tammy ini pun viral. Video tersebut telah ditonton setengah juta kali. Tammy pun membagikan kondisi terkininya usai sembuh dari Bali belly.
"Saya tidak bisa makan apapun, saya sangat cemas. Tapi Bali belly sudah berakhir. Saya sudah selesai dengan itu dan diare sudah selesai dengan saya," katanya.
@tammywhelan8 Bali belly is no joke whatsoever ππ #balibelly #bali #travellife #southeastasia β¬ original sound - Tammy's travels ππβοΈ
Sementara itu dokter asal Australia Emma Rees menjelaskan Bali belly disebabkan bakteri dari makanan atau air terkontaminasi yang tertelan. Bakteri ini biasanya bertahan hingga lima hari.
"Kamu mungkin mengalami diare, sakit perut, keringat panas dan dingin, serta nyeri sendi," katanya dilansir dari news.com.au.
"Sakit kepala juga merupakan gejala yang mungkin terjadi dan ini dapat mengindikasikan dehidrasi yang merupakan risiko klinis utama diare saat bepergian," kata dia.
Senada dengan Emma, dokter Medi-call Indonesia, Stephanie Patricia, pernah menjelaskan bahwa Bali belly ini erat kaitannya dengan konsumsi makanan jalanan yang tak biasa dilakukan turis asing di negara asal mereka.
Makanan pinggir jalan di Bali memang menawarkan sensasi menggoda seperti menikmati makanan sembari berjalan di pinggir pantai atau jalanan. Cara penyajiannya juga unik sehingga menarik bagi turis asing.
Sayangnya, seringkali makanan itu belum terjamin kebersihannya. Bukan cuma pedagang yang harus menjaga kebersihan tangannya, wisatawan juga harus menjaga kebersihan tangannya.
"Konsumen juga harus selalu mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas di toilet dan memegang uang," kata Stephanie seperti dilansir dari CNN Indonesia.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan