Tega Banget! Ortu Tinggalkan Bayi di Bandara Gegara Ogah Bayar Ekstra

Kelakuan orang tua di Israel ini tak patut ditiru. Mereka meninggalkan bayinya di area check in bandara hanya gegara ogah membayar biaya tambahan. Duh teganya!

Pada Selasa (31/2), petugas keamanan bandara Ben-Gurion di Tel Aviv, Israel dibuat tergopoh-gopoh lari menuju ke area check in maskapai Ryanair setelah mendapat laporan ada orang tua yang meninggalkan bayi mereka di sana.

Bayi tersebut ditinggalkan begitu saja oleh orang tuanya lantaran mereka tidak mau membayar biaya tiket ekstra untuk bayi tadi.

Kedua orang tua bayi tersebut diketahui berpaspor Belgia. Mereka hendak terbang dari Tel Aviv, Israel menuju ke kota Brussels di Belgia.

Mereka berdua hanya membeli 2 tiket. Oleh pihak Ryanair, mereka diminta untuk membayar ekstra untuk bayi mereka sebesar 25 Euro atau sekitar Rp 409 ribuan sekali terbang. Namun keduanya menolak untuk membayar.

Otoritas bandara mengatakan, pasangan itu datang terlambat. Mereka datang setelah konter check-in ditutup. Setelah itu, mereka memutuskan untuk langsung menuju ke pemeriksaan paspor dan meninggalkan bayi itu di kereta dorong bayinya.

Staf Ryanair yang tertegun melihat kejadian itu, langsung memanggil petugas keamanan yang kemudian menangkap pasangan tersebut.

Seorang juru bicara maskapai Ryanair membenarkan ada insiden bayi yang ditinggalkan orang tuanya di bandara Israel.

"Penumpang yang bepergian dari Tel Aviv ke Brussel ini hadir saat check-in, tanpa memesan tiket untuk bayi mereka. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke bagian pemeriksaan keamanan sembari meninggalkan bayi mereka di area check-in," kata juru bicara Ryanair, seperti dikutip dari CNN, Kamis (2/2/2023).

"Petugas check-in di Bandara Ben Gurion langsung menghubungi keamanan bandara. Mereka lalu mengamankan penumpang ini. Sekarang, permasalahan ini sudah dilimpahkan kepada kepolisian setempat," imbuh pihak Ryanair.

"Pasangan itu telah diinterogasi oleh polisi, tetapi tampaknya insiden tersebut telah diselesaikan dan tidak ada penyelidikan lebih lanjut," pungkas si juru bicara kepada CNN.