Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Sabtu, 04 Feb 2023 16:40 WIB

TRAVEL NEWS

Tok! Walhi Sepakat Tolak Proyek Kereta Gantung Gunung Rinjani

Ahmad Viqi
detikTravel
32 lembaga anggota Walhi di NTB menolak pembangunan kereta gantung Rinjani yang akan dibangun oleh investor China melalui PT Indonesia Lombok Resort.
Foto: Walhi sepakat tolak proyek kereta gantung Gunung Rinjani (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Sebanyak 32 anggota Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) di 10 kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Barat (NTB) sepakat menolak pembangunan kereta gantung gunung Rinjani.

Direktur Walhi NTB, Amri Nuryadin mengatakan sesuai hasil Konsultasi Daerah Lingkungan Hidup (KDLH) Walhi NTB, seluruh anggota lembaga menolak tegas pembangunan kereta gantung yang rencananya menggandeng investor China, yaitu PT Indonesia Lombok Resort.

"Kami berkomitmen selamatkan hutan, pesisir dan pulau-pulau kecil di NTB termasuk hutan kawasan Gunung Rinjani," ungkap Amri usai rapat Konsultasi Daerah Lingkungan Hidup (KDLH), Jumat sore (3/2/2023) di Senggigi Lombok Barat.

Berdasarkan data terbaru, laju kerusakan hutan di NTB mencapai 200 hektare dalam setahun. Data terakhir kerusakan hutan pada 2016 saja, sudah 400 ribu ha.

Diperkirakan, laju kerusakan hutan hingga tahun ini mencapai 550 ribu ha di seluruh NTB.

"Laju kerusakan hutan ini banyak dilakukan oleh proyek strategis, mulai dari kawasan pariwisata dan kawasan ekonomi khusus (KEK), termasuk pembalakan alih fungsi hutan sebagai ladang," kata Amri.

Proyek maha besar kereta gantung di kawasan hutan Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah itu juga diprediksi akan merusak pula 500 ha kawasan hutan di bawah kaki Gunung Rinjani.

"Rinjani adalah sumber kehidupan masyarakat Lombok. Jika proyek ini berjalan, maka pembangunan lain-lain, seperti restoran, resor, dan hotel bisa saja membabat hutan di sana," imbuh Amri.

Lebih lanjut ia menyebut ancaman perusakan lingkungan di kawasan hutan terutama disebabkan operasi tambang dan alih fungsi lahan dalam skala besar.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sudah salah kaprah menganggap proyek kereta gantung Rinjani menjadi berkah bagi pariwisata di NTB.

"Pembangunan kereta gantung di kawasan hutan Rinjani memakai areal 500 ha beserta pembangunan infrastrukturnya dan rencana pembangunan resor, ini ancaman bagi warga dan petani dan kawasan kelestarian Gunung Rinjani," terang Amri.

Terpisah, Production Manager PT Indonesia Lombok Resort, Ahui seolah tak mengindahkan penolakan Walhi dan kawan-kawannya.

"Daripada menolak pembangunan, lebih baik mengawasi pembangunan kereta gantung. Mari kita sama-sama jaga dan lestarikan hutan kita," ajak Ahui.

Pun demikian, Ahui menjamin PT Indonesia Lombok Resort sebagai investor kereta gantung akan ikut andil dalam pemeliharaan hutan Rinjani.

"Apabila perusahaan melakukan tindakan melanggar hukum, maka saya juga tidak tinggal diam. Kita sebagai orang Indonesia seharusnya juga ikut menikmati pembangunan ini. Ayo bangkitkan perekonomian Indonesia, khususnya Lombok," pungkasnya.


------

Artikel ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.



Simak Video "Menikmati Keindahan Miniatur Nusantara dari Kereta Gantung, Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA