Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa bermagnitudo 7,7 yang melanda Turki pada Senin (6/1) pagi adalah yang terbesar dalam 100 tahun terakhir.
USGS mengatakan, gempa berkekuatan M 7,7 juga pernah melanda Turki timur pada tahun 1939. Gempa tersebut mengakibatkan lebih dari 30.000 tewas.
Asisten profesor di Sekolah Ilmu Bumi dan Atmosfer Universitas Teknologi Georgia, Karl Lang mengatakan daerah yang dilanda gempa pada hari ini memang rentan terhadap aktivitas seismik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah area seismogenik. Ini adalah zona patahan yang sangat besar, tapi ini adalah gempa bumi yang lebih besar daripada yang pernah mereka alami sebelumnya," kata Lang kepada CNN.
Dia menjelaskan besarnya guncangan yang dirasakan di permukaan bukan hanya bentuk dari jumlah energi yang dilepaskan, dan ukuran gempa, tetapi juga seberapa jauh energi yang dilepaskan di bawah permukaan.
Asisten profesor di Sekolah Ilmu Bumi dan Atmosfer Universitas Teknologi Georgia, Karl Lang mengatakan daerah yang dilanda gempa pada hari ini memang rentan terhadap aktivitas seismik.
"Ini adalah area seismogenik. Ini adalah zona patahan yang sangat besar, tapi ini adalah gempa bumi yang lebih besar daripada yang pernah mereka alami sebelumnya," kata Lang kepada CNN.
Dia menjelaskan besarnya guncangan yang dirasakan di permukaan bukan hanya bentuk dari jumlah energi yang dilepaskan, dan ukuran gempa, tetapi juga seberapa jauh energi yang dilepaskan di bawah permukaan.
Menurut data terakhir, sudah dilaporkan ada 568 korban jiwa yang jatuh akibat gempa Turki. Jumlah korban itu kemungkinan akan terus bertambah, mengingat ada banyak gedung-gedung yang runtuh akibat gempa itu.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!