Pilu Korban Selamat dari Gempa, Meninggal Dihajar Dingin Ekstrem

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pilu Korban Selamat dari Gempa, Meninggal Dihajar Dingin Ekstrem

Femi Diah - detikTravel
Jumat, 10 Feb 2023 13:41 WIB
Duka menyelimuti  korban gempa Turki dan Suriah. Mereka kehilangan keluarga dan rumah. Air mata pun mengalir tak terbendung.
Pilu korban gempa Turki (Foto: Reuters)
Jakarta -

Gempa Turki terus merenggut korban jiwa. Kesaksian warga, mereka yang tidak meninggal dunia karena gempa, kehilangan nyawa karena kalah dihajar dingin.

Jumlah korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah dengan kekuatan magnitudo 7,8 tembus 21 ribu jiwa pada Jumat (10/2/2023) pagi. Diperkirakan jumlah itu akan terus bertambah.

Gempa itu tercatat sebagai gempa terbesar di Turki sejak 1939, ketika 33.000 orang tewas di provinsi Erzincan timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga terdampak gempa bukan hanya harus berjibaku dengan reruntuhan, tetapi bahkan mereka yang terbebas dari timbunan bangunan pun harus melawan cuaca dingin.

ADVERTISEMENT

Gempa Senin adalah yang terbesar di Turki sejak 1939, ketika 33.000 orang tewas di provinsi Erzincan timur.

Kemarahan meningkat atas penanganan bencana oleh pemerintah yang lamban. Presiden Recep Tayyip Erdogan mengakuinya. Dia tak siap Turki dihajar gempa dengan magnitudo begitu besar.

"Orang-orang yang tidak meninggal akibat gempa dibiarkan mati dalam cuaca dingin," kata Hakan Tanriverdi kepada AFP di Provinsi Adiyaman, salah satu daerah yang paling parah terkena dampak.

Terlepas dari kesulitan, ribuan tenaga pencari, baik warga lokal ataupun asing asing, tidak menyerah untuk mencari lebih banyak orang yang selamat.

Sebanyak 24 anak dan beberapa orang tua mereka dari Siprus utara, total 39 orang Siprus, sedang berada di Turki untuk mengikuti mengikuti kejuaraan bola voli ketika gempa menghantam hotel tempat mereka menginap di Adiyaman Turki tenggara.

Pemerintah Siprus pun mengumumkan mobilisasi nasional dan menyewa pesawat pribadi untuk segera bergabung dalam upaya pencarian dan penyelamatan anak-anak tersebut.

Ilhami Bilgen, kakak salah satu anggota tim voli itu, Hasan, turit dalam pencarian. Dia termangu memandangi tumpukan beton dan batu bata berat yang menakutkan yang dulunya adalah hotel.

"Ada lubang di sana. Anak-anak mungkin merangkak ke dalamnya," kata Bilgen.

"Kami masih belum menyerah," dia menambahkan.




(fem/fem)

Hide Ads