Kebangetan! Lagi Gempa Turki Kok Lakukan Penjarahan, 47 Orang Ditangkap

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kebangetan! Lagi Gempa Turki Kok Lakukan Penjarahan, 47 Orang Ditangkap

CNN Indonesia - detikTravel
Minggu, 12 Feb 2023 16:10 WIB
Viral momen haru evakuasi korban gempa di Turki
Foto: Ilustrasi gempa Turki (Tangkapan layar video @TheWhiteHelmets)
Antakya -

Sungguh kebangetan ulah oknum tak bertanggung jawab ini. Di saat Turki dilanda gempa dahsyat, mereka malah melakukan penjarahan. 47 Orang pun ditangkap!

Kepolisian Turki menangkap sedikitnya 47 penjarah di Kota Antakya, Provinsi Hatay pada Sabtu (11/2) kemarin usai gempa dahsyat terjadi di Turki dan Suriah.

Para penjarah ini memanfaatkan situasi kacau akibat gempa di Turki dan Suriah. Dikutip dari AFP, mereka menghancurkan jendela toko-toko dengan palu dan merampas barang berharga yang ada di dalam di toko tersebut, termasuk telepon seluler.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi mendapati sejumlah uang, telepon seluler, komputer, senjata, perhiasan, hingga kartu bank di tangan para pelaku penjarahan yang berhasil ditangkap.

Sementara itu, para penjaga toko dan petugas keamanan terus berjaga-jaga di pasar tradisional tersebut, untuk memburu siapapun yang dicurigai sebagai penjarah. Kota kuno Antakya tersebut relatif sepi usai guncangan dahsyat di Turki.

ADVERTISEMENT

Banyak pemilik toko meninggalkan toko mereka, karena takut gempa susulan mengguncang daerah tersebut. Namun, situasi ini justru dimanfaatkan para penjarah untuk merampas barang-barang berharga yang ada di dalam toko-toko itu.

Para penjarah ini menyisir setiap toko elektronik dan pakaian. Bahkan 4 mesin ATM hancur dan seluruh uang tunai raib digondol para penjarah.

Di sejumlah toko telepon seluler tak ada satu pun gawai yang tersisa akibat penjarahan. Sementara di toko-toko pakaian, hanya tersisa manekin tanpa pakaian yang bergeletakan di luar toko.

Salah satu warga Provinsi Hatay, Aylin Kabasakal, bahkan meluapkan rasa frustrasi akibat penjarahan yang terjadi di daerahnya.

"Kami menjaga rumah kami, mobil kami. Tapi para penjarah itu juga menjarah rumah-rumah kami. Tak ada yang bisa kami katakan lagi. Kami hancur, kami terguncang. Apa yang kami lalu saat ini merupakan mimpi buruk," ujar Kabasakal kepada AFP.

"Aparat berwenang harus melindungi rumah kami," tutupnya.




(wsw/wsw)

Hide Ads