Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Selasa, 14 Feb 2023 12:11 WIB

TRAVEL NEWS

Pemain Baru, TransNusa Pede Dobrak Pertarungan Lion Air Vs AirAsia

TransNusa
TransNusa (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Jakarta -

Maskapai yang lahir kembali ini seolah mendobrak kelas low cost carrier (LCC) di rute-rute gemuk. TransNusa berani bertarung dengan maskapai serupa yang sudah sangat dominan.

Salah satu gelanggang sengit LCC ada di rute Jakarta-Bali. Semua maskapai LCC, seperti Lion Air, AirAsia hingga Citilink beroperasi di sini. Kini, TransNusa menambah sengit persaingan itu.

Pertama-tama, Direktur Utama TransNusa, Bayu Sutanto, dalam penerbangan di Bali beberapa waktu lalu, menjelaskan faktor makro dan mikro ekonomi. Secara garis besar, baiknya pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat berpengaruh.

"Dari perhitungan kita secara makro ekonomi Indonesia itu bagus. Pertumbuhan ekonominya bagus, populasi tinggi, sektor transportasi demand-nya terus bertambah," kata dia.

"Ada pembangunan infrastruktur, ada airport, jalan tol, pelabuhani. Itu semua kan membuat sektor ekonomi transportasi ini bergerak. Sehingga pergerakan penumpang dan barang akan meningkat juga. Itu dari sisi makro," Bayu menambahkan.

Kemudian, dari sisi lebih mikro, kata Bayu, yang dilihat petinggi TransNusa yakni dari segi segmentasi. Di Indonesia ini ada segmentasi full service, Garuda dan Batik, di medium ada Sriwijaya juga Pelita, kemudian ada LCC.

Ia mengatakan bahwa peminat maskapai terjangkau tetap sangat banyak. Dan, akan ada pertumbuhan yang signifikan saat ini terdapat pergeseran penumpang, yakni lebih banyak yang membayar sendiri dibanding dari korporasi.

"Kita bermain LCC karena demandnya menurut kita lebih besar dibanding demand segmen yang lainnya. Segmen di atasnya. Karena ke depan, segmen penumpang baik untuk leisure maupun mengunjungi keluarga akan lebih tinggi. Karena mereka bayar sendiri," kata dia.

"Mereka akan menghitung bujet. Kemudian untuk segmen korporat sudah ada yang melayani, yang dibayari kantor atau pemerintah. Meski begitu untuk segmen korporat atau pemerintah juga ada di kita tapi sedikit," ujar dia.

Kalau bicara usia, kata Bayu, ia memberitahu bahwa statistik demografi atau penumpang TransNusa mulai dari 18-35 tahun sebanyak 40%. Lalu 30% drri umut 35-45, dan 45-55 memiliki persentasi lebih kecil, hanya 5%.

"Jadi segmennya segmen muda, segmen milenial. Walau yang bepergian dengan keluarga atau anaknya, keluarga muda, itu yang saya lihat. Segmen tertua 55 ke atas, terimbas pandemi dan bepergiannya belum banyak," kata Bayu.



Simak Video "Tantangan Seru Menangkap Belut Raksasa, Manado"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA