Ribuan hotel dijual di sebuah situ jual beli properti. Satu dari Bali dan paling mencolok dilego Rp 9 triliun.
Properti yang dihargai triliunan itu berlokasi di Jalan Raya Nusa Dua Selatan, Kawasan Sawangan, Nusa Dua, Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Luas tanahnya 32 hektare dan memiliki 526 kamar, 108 villa, enam kolam renang, dan sembilan restoran.
"DIJUAL SEGERA *** hotel view pantai terletak di Nusa Dua, berjarak lima kilometer dari Pantai Geger. Harga Rp 9 triliun," kata pemasang iklan, dilihat detikcom, Jumat (17/2/2023).
Mengutip CNBC Indonesia, fenomena hotel dijual bahkan dengan harga murah memang sedang menjamur. Berdasarkan pantauan di situs jual beli properti Lamudi hingga Selasa (14/2) siang, total ada 3.331 unit hotel yang dijual di Lamudi.
Harganya bervariatif dari yang termurah puluhan juta hingga triliunan rupiah. Terpantau, di wilayah pariwisata seperti Prambanan Sleman ada kostel yang dibanderol di bawah Rp 100 jutaan, tepatnya di harga Rp 90 juta.
Selain itu, ada hotel yang dihargai dengan nilai terendah Rp 75 juta yang berlokasi di Seminyak Bali. Namun, itu bukan harga jual hotel beserta semua asetnya, melainkan tarif Co-Ownership program dengan Buy back guarantee di tahun ke-20.
Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengungkapkan bahwa saat ini pelaku usaha perhotelan tengah melakukan berbagai cara untuk bertahan setelah efek domino pandemiCovid-19.
"Bisa aja pola apapun bisa dilakukan tapi bisnis hotel semenjak Covid jadi bisnis paling rentan karena bangkit nggak semudah dibayangkan. Return of investment dari bisnis hotel lebih kepada tanah dan bangunan, tapi dari sisi profit sangat kecil," katanya.
"Menjual kalau murah berarti ada kebutuhan lain yang mereka ingin lepas dari kewajiban tersebut. Berapa pun mereka akan menjual itu. Kalau harga itu kalau dia tidak terlalu butuh menjual, dia bisa tinggi, atau demand makin banyak makin tinggi kan. Semakin sulit menjual maka harga semakin jadi murah," kata Maulana.
Simak Video "Video: PHRI Bali Bicara Akomodasi Ilegal di Balik Turunnya Tingkat Hunian Hotel"
(msl/ddn)