Orang Baduy begitu identik dengan kesederhanaannya. Tapi ternyata, jadi sederhana itu tidak semudah kelihatannya!
Kali ini Road Trip Lintas Banten-Jawa Barat detikcom dengan NEW MG HS singgah ke beberapa daerah, salah satunya Desa Kanekes, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Desa Kanekes menjadi lokasi perkampungan dari Baduy Luar. Di sana ada 68 kampung orang Baduy Luar.
Kami dipandu oleh Mursid, seorang warga Baduy Luar yang sudah biasa mendampingi wisatawan. Sehari-hari, dia bekerja di ladang dan berdagang hasil bumi.
Ada hal menarik dari Mursid yang diceritakan pada kami. Mursid dulunya adalah anak Baduy Dalam. Dia meninggalkan kampungnya itu untuk mencari cinta, karena Baduy Dalam masih sangat kental dengan perjodohan.
Fakta lain, ibu dari Mursid dulunya juga orang Baduy Luar yang pindah ke Baduy Dalam demi cinta. Kisah mereka bisa traveler baca di artikel detikTravel, ya!
Sejatinya, bagaimana syarat dan ketentuan warga Baduy untuk pindah dari Baduy Dalam ke Baduy Luar atau sebaliknya?
Mursid mengatakan bahwa kini Baduy Luar sudah mengenal teknologi. Mereka boleh memiliki gawai dan menjalankan bisnis online shop. Mereka juga sudah boleh memakai sandal dan naik kendaraan umum.
Orang Baduy Dalam yang ingin keluar tentu bisa dengan mudah menyesuaikan diri. Tapi orang luar yang ingin ke Baduy Dalam, punya tantangan tersendiri.
"Orang Baduy Luar ke Baduy Dalam itu diperbolehkan, asal mau berganti pakaian dan mengikuti peraturan," kata Mursid.
Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan acara syukuran. Orang tersebut harus dimandikan sebagai tanda penyucian dan siap untuk menjalankan keseharian sebagai Baduy Dalam.
"Harus pakai baju putih, tidak boleh naik kendaraan dan memakai alas kaki. Untuk keseharian (berladang), masih sama dengan Baduy Luar," dia menjelaskan.
Berbeda dengan orang Baduy Luar, orang Baduy Dalam dilarang memiliki gawai. Mereka juga tidak boleh mandi menggunakan sabun, sampo atau pasta gigi.
"Punya Hp enggak boleh, tapi kalau minjem boleh," kata dia.
Baca juga: Melek Internet, Baduy Punya Youtuber Cantik |
Sah sebagai orang Baduy Luar, Mursid kini harus mengikuti peraturan. Dirinya boleh sering berkunjung ke Baduy Dalam namun tak boleh lama-lama, misalnya tinggal selama sebulan di sana.
"Ada juga kawasan dan rumah ketua adat yang enggak boleh diinjak sama orang luar, termasuk Baduy Luar," kata dia.
Tak hanya antar Baduy, Mursid juga menuturkan bahwa ada orang Baduy yang memilih keluar dari desa tersebut. Lantas bagaiman dengan orang luar yang mau masuk sebagai bagian dari Baduy?
"Bisa, asal mau ngikutin peraturan di sini," kata Mursid singkat.
(bnl/fem)