Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Selasa, 21 Feb 2023 12:50 WIB

TRAVEL NEWS

Punya Paspor Terkuat, Orang Jepang Banyak yang Tidak ke Luar Negeri

Syanti Mustika
detikTravel
Ilustrasi Orang Jepang
Ilustrasi (iStock)
Tokyo -

Walau menjadi pemegang paspor terkuat di dunia, faktanya tak banyak lho orang Jepang yang punya paspor. Banyak pertimbangan kenapa orang Jepang tidak terlalu prioritas soal traveling ke luar negeri.

Dilansir dari CNN, Senin (20/2/2023) sebuah survei yang dilakukan tahun lalu oleh perusahaan intelijen global Morning Consult menunjukkan bahwa 35% responden Jepang mengatakan mereka tidak mau bepergian lagi. Angka ini adalah jumlah tertinggi di negara mana pun.

Ternyata hasil ini tidak membuat pengamat Jepang terkejut.

"Pada tahun 2019, bahkan sebelum pandemi, orang (Jepang) yang bepergian ke luar negeri setidaknya setahun sekali merupakan sekitar 10% dari populasi," kata Tetsu Nakamura, seorang profesor di Universitas Tamagawa dan seorang spesialis perilaku dan psikologi pariwisata Jepang.

Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, meskipun Jepang memiliki paspor terkuat di dunia, kurang dari 20% orang Jepang benar-benar memiliki paspor. Mereka merasa perjalanan domestik sudah cukup.

"Banyak orang Jepang merasa bahwa perjalanan ke luar negeri memakan waktu bahkan sebelum mereka menginjakkan kaki di negeri asing, sehingga membutuhkan banyak waktu, keterampilan, dan perencanaan," kata Nakamura.

Kotaro Toriumi, seorang analis penerbangan dan perjalanan Jepang, mengatakan pemikiran tentang prosedur perjalanan yang rumit ke luar negeri karena pandemi dan risiko infeksi menghalangi orang untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Dia mengklaim bahwa pandemi telah mengubah pola pikir orang Jepang.

"Orang-orang yang dulu bepergian... sekarang takut pergi ke luar negeri karena risiko penularan, tetapi baik-baik saja bepergian di dalam negeri. Saya pikir mereka semakin menyadari bahwa ada banyak tempat wisata menarik di Jepang dan orang bisa bersenang-senang tanpa pergi ke luar negeri," kata Toriumi.

Pertimbangan biaya

Yen berada pada titik terlemahnya dalam beberapa dekade, dan banyak pekerja Jepang tidak mendapatkan kenaikan gaji dalam 30 tahun. Pendapatan yang lebih sedikit berarti kaum muda mungkin lebih cenderung tinggal di rumah atau menjelajahi lokasi terdekat.

"Dibandingkan dengan generasi yang lebih tua, mereka cenderung tidak pergi ke luar negeri karena mereka tidak punya banyak uang. Selain itu, banyak anak muda menganggap hiburan online atau game smartphone lebih menyenangkan daripada bepergian ke luar negeri," jelas Toriumi.

"Banyak orang lanjut usia ingin bepergian ke luar negeri lagi setelah Covid mereda," tambahnya.

Menurut data terbaru dari Organisasi Pariwisata Nasional Jepang, jumlah wisatawan luar negeri Jepang turun 86,2% pada tahun 2022, dengan sekitar 2,7 juta orang dibandingkan dengan angka 20 juta pada tahun 2019.



Simak Video "Sepertiga Rumah di Jepang Bakal Kosong di Tahun 2030"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/sym)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA