Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) meluncurkan proyek 'The Mukaab' pada Kamis (16/2/2023). Disebut-sebut menyerupai Ka'bah, proyek itu menjadi sorotan netizen.
Pangeran MbS mengatakan bakal sekaligus menjadi pimpinan perusahaan pengembang proyek ini, yakni The New Murabba Development Company. Perusahaan itu bertujuan mengembangkan kota modern Riyadh.
Proyek itu juga akan menghadirkan museum, universitas teknologi dan desain, teater imersif, dan lebih dari 80 tempat hiburan. Di tengahnya akan ada 'The Mukaab' yang diterjemahkan menjadi kubus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (21/2/2023) kabar pembangunan mega proyek ini ternyata menuai pro dan kontra. Apalagi, terdapat narasi menyebutkan dari The Mukaab disebut-sebut menyerupai Kabah.
"Apakah Mohamed bin Salman membangun Ka'bah sendiri di Riyadh? Ini adalah desain yang dia pilih untuk proyek terbarunya; sebuah 'Ka'bah' hiburan baru!!" kata akademisi Dr Muhammad Al-Hachimi Al-Hamidi .
Dia juga menyebutkan narasi kenabian yang berkaitan dengan wilayah Najd dari mana 'tanduk Setan' akan muncul pada hari itu.
Respons lain juga diberikan akademisi Asad Abu Khalil. Dia mencuit di Twitter.
"Tampaknya (putra mahkota) sedang membangun Ka'bahnya. Apakah dia akan menegakkannya sebagai kiblat baru bagi jamaah?"
Poin lain juga dibagikan oleh direktur pelaksana perusahaan risiko dan intelijen global, International Interestl, Sami Al-Hachimi Al-Hamidi yang menyebutkan The Mukaab simbol yang mencolok.
"Simbolisme sangat mencolok, karena kerajaan pada dasarnya merelokasi identitasnya 'dari Ka'bah di Makkah, ke Ka'bah di Riyadh, dari Ka'bah Islam menjadi Ka'bah hingga Vision2030," kata Sami.
"Membangun Ka'bah baru yang dikhususkan untuk kapitalisme agak terlalu sulit," wartawan Intercept Murtaza Hussein menimpali.
Netizen Arab Saudi turut meramaikan linimasa. Mereka merasa aneh membaca pendapat warga di luar Saudi.
"Mengapa Muslim asing begitu mudah dimanipulasi?" tanya seorang pengguna.
"Jika setiap bangunan berbentuk kubik adalah 'ka'bah baru' maka Anda akan menemukan jutaan ka'bah di Riyadh karena kami memiliki banyak bangunan berbentuk kubik," kata warganet Suadi.
Warga negara Saudi lainnya menuduh mereka yang mencemooh rencana tersebut sebagai Saudiphobia dan menyebut tuduhan itus ebagai sebuah tuduhan tidak masuk akal.
Sami Al-Hachimi, pengguna Loay AlShareef, membuat video yang menyangkal kebohongan seputar pembicaraan tentang Ka'bah baru. Dia menyebutkan bahwa bangunan kubik sangat dikenal di Arab.
Dia juga membela kebijakan MBS dan menepis anggapan bahwa kerajaan bertujuan untuk menjauhkan kerajaan dari Islam, melainkan ke bentuk agama yang lebih 'moderat' yang sebelumnya telah dinyatakan oleh Putra Mahkota.
Rencana terbaru kerajaan Saudi telah terbukti memecah belah komunitas Muslim global, mengikuti proyek kota pintar futuristik NEOM, yang akan mencakup kota besar sepanjang 170 kilometer, The Line. Pembangunan senilai USD 500 miliar juga menimbulkan kontroversi atas biayanya yang mahal, dampaknya terhadap lingkungan, kelayakannya dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Termasuk pemindahan paksa suku-suku yang terjadi selama pembangunannya yang sedang berlangsung.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol