Liburan kurang lengkap tanpa membeli oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Begitu pula saat main ke Baduy, ada banyak suvenir yang bisa dibawa pulang.
Road Trip Lintas Banten-Jawa Barat detikcom dengan NEW MG HS menyambangi sejumlah daerah. Termasuk, Desa Kanekes, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Kampung adat Baduy begitu kaya akan kerajinan tangan, mulai dari kain tenun, tas rajut, gelang tenun, baju dan ikat kepala. Selain digunakan untuk keperluan sehari-hari, mereka juga menjualnya untuk wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak seperti kampung adat lain, hampir setiap rumah di kampung Baduy Luar merangkap sebagai toko oleh-oleh. Mereka menggantung semua barang dagangan di teras rumah.
![]() |
Namun, ada suasana yang berbeda di sini. Biasanya pedagang akan merayu wisatawan untuk mampir melihat-lihat barang dagangannya. Seringkali cukup ekstrem dengan berteriak atau menawarkan ke depan orang yang lewat.
Tapi tidak dengan pedagang Baduy. Suasana di sana sangat tenang. Mereka hanya akan keluar jika ada pembeli yang sudah mampir melihat barang dagangan.
"Iya kalau di sini mah emang begini," kata Ayu Dewi, seorang penjual kain tenun sekaligus Youtuber Baduy.
![]() |
Suasana tenang bukan berarti sepi omzet. Ayu mengatakan bahwa dalam satu hari dagangannya bisa laku sampai Rp 10 jutaan.
"Itu kalau ramai, biasanya Sabtu-Minggu, mereka paling banyak beli kain," kata dia.
![]() |
Kain motif songket Baduy paling murah dijual Rp 60 ribuan untuk ukuran kecil. Sedangkan kain tenun dengan pewarna alam bisa mencapai harga Rp 1,5 jutaan.
Yang bikin belanja makin mudah, kini sudah banyak pedagang Baduy yang melek internet. Pembayaran tidak hanya lewat tunai tapi juga Qris atau M-banking.
Baca juga: Melek Internet, Baduy Punya Youtuber Cantik |
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan